Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Kok Orang Tidak Seberuntung Kamu tapi Rasa Syukurnya Melebihi Dirimu

16 Oktober 2023   08:39 Diperbarui: 16 Oktober 2023   09:26 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: GEBERBURA TBM Lentera Pustaka


Pagi-pagi sudah ramai keluhan. Jalanan macetlah, badan capeklah. Belum lagi keluhan karena capres yang didukungnya belum bisa jadi nomor satu di berbagi survei. Selalu mengeluh dan mengeluh. Tiada hari tanpa mengeluh, begitulah adanya.

Mengeluh, karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Apa yang diomong tidak sama dengan yang dilakukan. Keluhan pun makin  merajalela. Sebagian orang, mungkin masih yakin mengeluh dapat mengubah keadaan. Entah kapan? Boro-boro bersyukur, nafas dan sehat bada pun dianggap biasa-biasa saja.

Berbeda dengan kaum ibu GERakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Setiap hari Minggu selalu optimis dan bersyukur. Karena masih ada relawan yang mau mengajar membaca dan menulis. Kaum buta huruf yang tidak pernah protes dilahirkan dalam keadaan tidak bisa baca dan tulis. Tetap sabar dan akhirnya kini sudah bisa baca dan tulis sekalipun terbata-bata. Ibu-ibu yang tidak seberuntung orang kebanyakan. Tapi tetap mau bersyukur karena akhirnya bisa baca dan tulis di taman bacaan

Di luar sana, masih banyak kok orang-orang yang tidak seberuntung kita. Tapi rasa syukurnya melebihi diri kita. Pedagang yang seharian muter tapi belum tentu laku banyak. Tukang parkir yang harus berpanas-panasan untuk mengais rezeki. Maka jangan pernah mengeluh dengan kondisi atau keadaan saat ini. Karena bisa jadi, kondisi kita saat ini adalah kondisi yang diinginkan oleh orang lain."

Syukuri yang sedikit, ikhtiar yang banyak. Nikmati yang dimiliki, dan jangan tergiur dengan kemewahan orang lain. Karena semuanya itu semu. Lebih baik perbanyak syukur dan tetap sabar dalam segala keadaan. Untuk apa mengeluh bila tidak mampu mengubah keadaan? "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak." (HR. Ahmad, 4/278).

Masih berani mengeluh hari ini? Silakan bergaul dengan orang-orang taman bacaan. Atau pergilah ke kolong jembatan atau di terminal, tanyakan kepada mereka. Kenapa tetap semangat dan sanggup menjalani hari-harinya yang begitu berat? Jawabnya, pasti karena ada Allah SWT bersamanya.

Jadi, kurangi mengeluh. Masih banyak orang yang tidak seberuntung kita tapi rasa syukurnya melebihi diri kita. Mengeluh apalagi karena lelah itu wajar. Asal jangan lupa bersyukur masih punya kerjaan dan kenikmatan. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun