Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nggak Usah Banyak Mengeluh, Kamu Mampu Kok

12 Oktober 2023   07:14 Diperbarui: 12 Oktober 2023   07:20 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu Mampu Kok ...

Jangan buru-buru mengeluh, jangan juga terlalu cepat frustrasi. Kenapa sih gampang goyah saat dirundung masalah? Biasa saja, karena masalah selalu datang dan pergi. Bahkan selalu hinggap pada siapapun. Nggak ada satu orang pun di dunia ini yang nggak punya masalah.

Kenapa di sekolah ada ujian? Tentu, agar siswa tahu sampai di mana kemampuan belajarnya. Agar guru pun paham, seberapa materi pelajaran bisa diserap oleh siswa. Wajib ada ujian di sekolah. Agar siapapun mampu mengukur kemampuan belajar dan mengajarnya. Jadi, hadapi dan kerjakan saja setiap ujian. Tidak usah mengeluh, apalagi cerita ke orang lain. Karena orang lain pun nggak bisa mengerjakan ujian kita atau dia punya soal ujian sendiri.

Tiap orang pasti punya ujiannya masing-masing. Punya masalahnya sandiri-sendiri. Sesuai dengan amal perbuatan, sesuai dengan kemampuannya. Maka nggak ada istilah "ujian saya yang paling berat, masalah saya yang paling besar." Siapapun punya masalah sesuai porsinya. Nggak usah mengeluh apalagi cerita sana cerita sini. Cukup jalani dan memilih untuk diam. Bila mau mengadu pun, cukup hanya kepada Allah SWT.

Seperti di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak pun punya masalah, ada ujiannya. Mulai dari anak-anak yang tidak mau membaca lagi, sikap apatisme sebagian orang. Ada juga kok orang yang benci sama TBM. Hingga penataan dan inventarisasi koleksi buku yang nggak optimal. Tapi semua itu bukan halangan. Justru menjadi pemicu untuk berbuat lebih baik lagi di taman bacaan, baik pendiri, wali baca, dan bahkan relawan. Seperti orang kebanyakan, taman bacaan pun nggak akan pernah bisa menghindar dari masalah. Maka hadapi saja tiap masalah.

Orang tua kita, dulu selalu mengajarkan. Masalah itu datang untuk menguatkan, untuk evaluasi diri. Ujian itu ada untuk menaikkan kelas. Agar kita mampu bertahan hidup, tentu dengan cara kita sendiri. Bukan menurut cara dan pikiran orang lain. Masalah itulah yang bikin siapapun bisa menemukan jati dirinya sendiri. Luar biasa!

Otak boleh pintar. Badan silakan besar. Tapi hidup bukan soal siapa yang paling pintar atau paling besar. Melainkan tentang siapa yang bisa bersahabat dengan masalah. Dan mampu mengelola perubahan dengan baik. Mampu berdamai dengan realitas sambil tetap memperbaiki diri.

Literasi itu sederhana. Agar siapapun bisa berpikir positif dan berani mengatakan bahwa "kita mampu". Apapun masalahnya, Allah SWT sangat tahu bahwa kita mampu. Allah SWT sangat paham hanya kita yang menyelesaikannya, bukan orang lain.

Terbukti kan, kamu mampu kok. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun