Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi Hidup: Jiwa Nggak Mungkin Sehat Bila Tidur Bawa Kebencian

5 September 2023   16:11 Diperbarui: 5 September 2023   16:22 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi gini ceritanya sahabat literasi. Pada tahun 2006, ada seorang ibu di Singapura mengalami koma selama 30 jam. Akibat  penyakit kanker sel darah putih yang dideritanya. Seluruh organ tubuhnya tidak lagi berfungsi dan harapan hidupnya sangat kecil. Sudah frustrasi atas penyakitnya.

Namun tanpa diduga, ia tersadar dari komanya. D pun kembali melanjutkan pengobatan. Seperti keajaiban, kondisi si ibu berangsur membaik. Hampir 70% kanker yang dideritanya menyusut dalam hitungan hari.bBahkan dalam 5 bulan, ia dinyatakan sembuh dan hanya membutuhkan fisioterapi saja. Pengalaman ini ditulisnya dalam buku berjudul "Dying to be Me" yang menjadi salah satu buku best seller versi New York Times.

Apa sebenarnya yang terjadi pada si ibu? Iya bercerita seolah mendapatkan pencerahan tentang penyebab semua penyakitnya. Yaitu kebiasaannya yang selalu "tidur sambil membawa emosi negatif." Pikirannya jelek, hatinya kotor. Maka ia berjanji pada dirinya apabila mendapat kesempatan hidup kedua, akan perbaiki satu hal tersebut. Untuk tidak membawa tidur emosi negatif, pikiran yang buruk.

Setiap malam, ia evaluasi diri sebelum tidur. Bila di siang hari ada orang yang membuatnya marah? Maka ia segera memaafkan detik itu juga. Bila ia mengalami kecewa, maka ia segera merelakan hal itu menjadi bagian dari masa lalu. Iya buang semua emosi negatif seperti marah, dendam, kecewa, dan frustasi, selebelum tidur. Diubah jadi emosi positif seperti tenang, damai, memaafkan, dan optimis.

Apa pelajaran pentingnya? Jauhi emosi negatif, rasa benci atau stres yang berlebihan. Kendalikan diri dan jadikan hidup lebih sehat. Untuk apa berburuk sangka, untuk apa pula gibah dan gosip. Tidak ada untungnya, selain bikin hidup tidak sehat. Susah tidur, makan pun tidak enak. Buang emosi negatif mulai hari ini.

Niat dan semangat itulah yang saya bangun di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Saat berada di taman bacaan, siapapun terhindar dari emosi negatif. Apalagi rasa benci, marah. Tidak ada gibah dan fitnah di taman bacaan. Praktis jadi sehat jiwa dan raga saat berada di taman bacaan. Bahkan lebih dari itu, saat di TBM Lentera Pustaka, pikiran dan perilaku kita jadi positif dan optimis. Jauh dari hal-hal negatif dan pesimis.

Maka penting hari ini, jangan bawa amarah dan kebencian ke dalam tidur kita. Maafkan dan ikhlaskan saja orang lain, mau ngapain saja. Toh, apa yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri. Apa yang dikerjakan orang lain pun akan kembali ke orang lain itu.

Jiwa yang sehat itu penting. Tidak cukup hanya raga sehat tapi jiwanya sakit. Nah untuk melatih jiwa yang sehat, persis seperti perilaku yang sehat, berkunjunglah ke taman bacaan di mana pun. Di dalam jiwa yang sehat pasti ada tubuh yang sehat. Enak tidur dan enak makan, karena terhindar dari emosi negatif. Good quality life! Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun