Sebagai upaya meningkatkan gairah menulis siswa, SMA TQT Madinatul Quran Depok menggelar "pelatihan menulis" yang diikuti 40 siswa kelas X dengan menghadirkan narasumber Syarifudin Yunus, M.Pd (Penulis, Dosen Unindra, dan Pendiri TBM Lentera Pustaka). Kegiatan penguatan literasi sekolah ini dibuka oleh Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I (KepSek SMA Tahfizh Al Qur'an Terpadu Madinatul Qur'an Depok) didampingi Muhamad Azis S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia).
"Alhamdulillah, hari ini para siswa kelas X SMA TQT Madinatul Quran mendapat giliran untuk meningkatkan keterampilan menulis. Saya berharap nantinya ada siswa yang mahir menulis. Sehingga mampu membuat karya yang abadi. Jadi skill menulis itu penting untuk siapapun"" ujar Ust Ayat Bahrul. M.Pd.I, KepSek SMA TQT Madinatul Qur'an Depo saat membuka acara workshop.
Bertajuk "Menulis itu Menyenangkan", Syarifudin Yunus dalam pemaparannya memberikan tips dan praktik penulisan yang mudah. Agar para siswa lebih berani menulis dan mengekspresikan ide-gagasannya untuk dituangkan menjadi karya, baik artikel maupu buku. Untuk itu, resep menulis yang paling sederhana adalah jadikan 1) pengetahuan,2) pengalaman, dan 3) perasaan untuk dituliskan, sekecil apapun. Sebagai generasi cerdas dan ber-akhlak Islami, maka untuk langkah praktis menulis harus bertumpu pada 5 (lima) prinsip menulis, yaitu: 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) menulis hingga tuntas, termasuk cara mengembangkan tulisan.
Melalui pelatihan menulis ini, para siswa diajarkan praktik menulis secara langsung. Mulai dari mencari ide melalui satu kata, menyusun kalimat, hingga membuat paragraf tulisan. Dari kata sederhana yang kemudian dikembangkan menjadi kalimat hingga jadi satu paragraf. Tiap siswa diajak mampu mencari bahan tulisan. Jadi menulis itu menyenangkan dan mudah dilakukan. Agar menulis menjadi lebih mudah untuk dibiasakan.
"Saya apresiasi pelatihan menulis yang digelar SMA TQT Madinatul Quran ini. Bukti sekolah ini selalu memperkuat literasi di sekolah, di samping mampu mengjak siswa untuk menulis dan menerbitkan buku. Sangat bagus, bila siswa diajarkan untuk lebih banyak menulis daripada berbicar " ujar Syarifudin Yunus di sela pemaparannya.
Melalui pelatihan menulis ini, nantinya, siswa akan diajak membuat tulisan dan akan diterbitkan bertepatan dengan Hari Guru, 25 November nanti. Buku tentang kisah bagaimana santri menghafal Al Quran yang menginspirasi. Karya tersebut pun akan jadi bukti proses menulis dan literasi yang dilakukan siswa di sekolah. Dengan bimbingan guru nantinya dijadikan karya berbentuk buku atas nama SMA TQT Madinatul Quran. Pelatihan menulis yang berlangsung selama 2 jam ini pun mendapat sambutan antusias siswa, dengan pertanyaan yang disajikan.
Scripta manent verba volant, yang tertulis akan abadi dan yang terucap akan hilang. Maka menulis bukan hanya untuk ekspresi diri tapi juga menjadi simbol tegaknya peradaban literasi di kalangan siswa dan sekolah. Allahu Akbar #SMATahfizhMadinaturQuran #LiterasiSekolah #PelatihanMenulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H