Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hati yang Salah, Terlalu Banyak Omong tanpa Bukti

11 Agustus 2023   23:28 Diperbarui: 12 Agustus 2023   00:31 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang berharap kepada orang lain. Memberi harapan akan sesuatu. Atau menggapai mimpi tentang sesuatu. Berharap atau memiliki harapan, tentu wajar saja. Namun ada kalanya, hidup ini nggak sesuai dengan ekpektasi. Realitas sering kali tidak sesuai harapan. Maka jangan kecewa, apalagi bersedih hati.

Dilukai oleh harapan, ternoda oleh perlawanan, dizolimi oleh kebencian, hingga berdarah oleh keangkuhan orang lain, cukup hadapi dengan realistis. Sebagai pelajaran berharga dalam hidup. Pahit ditelan, getir pun dimakan. Karena sejatinya, segala sesuatu terjadi pasti ada alasan.

Tetap realistis dan jalani saja semua apa adanya. Karena dalam hidup selalu ada yang datang dan pergi. Selalu ada suka dan duka. Bahkan ada sedih dan gembira. Berbagai terpaan dan peristiwa, tentu hadir bukan untuk menyengsarakan melainkan mematangkan. Bukan untuk menyempurnakan tapi memahami ketidak-sempurnaan. Itulah manusia di mana pun dan saat apapun.

Apapun yang terjadi, hadapilah. Jangan sampai menyalahkan hati apalagi Tuhan. Karena apapun yang terjadi dalam hidup sudah ada dalam rencana-Nya. Dan percayalah, Allah SWT pasti rencana terbaik untuk kita. Hanya memang butuh waktu untuk membuktikannya. Tidak cukup bukti hanya lewat omongan atau ocehan ke sana ke mari. Apalagi hanya menebar fitnah dan aib ke mana-mana.

Jangan khawatir, ketika siapapun dijauhkan dari seseorang. Justru di situ, Allah SWT sedang bekerja untuk menyelamatkan hamba-Nya dari kesesatan, menjauh dari kebobrokan akhlak dan perilaku. Selalu ada cara dan jalan untuk seseorang yang baik untuk dijauhkan dari seseorang yang buruk. Pasti ada banyak hikmah kebaikan yag didapatkan. Lagi-lagi, sangat butuh waktu untuk membuktikannya. Tunggu saja dan bersabarlah!

Apapun yang pergi bahkan hilang, ikhlaskan. Maka Allah SWT akan menggantinya dengan yang lebih baik. Hingga akhirnya kita akan tahu dan sadar. Makin mengerti, mengapa Allah SWT menjauhkan kita dari orang-orang pemilik hati yang salah. Karena sebentar lagi, pemilik hati yang benar akan segera menghampiri. Sambutlah dengan optimis dan positif.

Jalanilah hari-hari apa adanya. Jadilah diri sendiri, jangan menjadi orang lain. Bertindaklah dengan hati, jangan dengan otak apalagi emosi. Agar tidak menyesal di kemudian hari. Jangan percaya terlalu banyak, jangan pula mencintai terlalu banyak. Jangan berharap terlalu banyak, sebab semua yang "terlalu banyak" akan melukai begitu banyak pula.

Maka tetaplah semangat di mana pun dan kapan pun. Karena Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya. Akan selalu bersama hambanya dengan segala rencana terbaik yang sudah disiapkan untuk kita.

Dan sadarilah, jangan berpikir untuk menghancurkan harapan indah seseorang apalagi melakukannya. Karena kehancuran tidak dibuat oleh manusia. Tapi hukuman dari-Nya atas kebobrokan manusia. Kareqna ada hati yang salah. Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun