Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dan Akhirnya, Berujung ke Tempat Sampah

31 Juli 2023   07:01 Diperbarui: 31 Juli 2023   07:06 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Motivasi Tauhid

Dunia memang fana. Karena semua yang ada di dunia akan sirna. Seperti omongan yang sering kita ucapkan pun akan sirna, tiada berbekas. Apapun cerita yang pernah kita buat itu semua sementara. Tidak ada yang abadi, selagi masih di dunia. Masih belum percaya?

Silakan dicek dan direnungkan sejenak.

Kemarin, kita pernah memiliki sepatu, jam tangan, tas, dan barang-barang yang katanya branded. Selalu dijaga, disimpan dan dibangga-banggakan itu namun pada akhirnya rusak dan terbuang di tempat sampah.

Kemarinnya lagi, kita pernah memiliki baju kesayangan, gaun yang dianggap mentereng. Selalu dicuci bersih, dilipat, diberi pewangi toh akhirnya kusam, lusuh. Sudah tidak muat lagi dan terbuang di tempat sampah.

Kemarin pun kita pernah memiliki berbagai makanan lezat, katanya nikmat dan menggugah selera. Tapi pada akhirnya jadi kotoran, membusuk hingga tidak layak dimakan lagi dan terbuang di tempat sampah.

Bahkan 10 tahun lalu, kita pernah memiliki kendaraan seharga ratusan juta yang selalu disombongkan, diservis, bahkan dipakai untuk maksiat. Namun akhirnya rusak, tidak pakai hingga menjadi rongsokan dan terbuang di tempat sampah.

Ya begitulah dunia. Semuanya akan sirna dan binasa di tempat sampah.  Seindah apapun kejadian yang dialami suatu hari nanti tetap akan menjadi kenangan. Sehebat apapun omongan yang dikarang, pada waktunya akan menjadi sekadar cerita. Dan semegah apapun kehidupan di dunia, suatu hari nanti pasti akan ditinggalkan.

Karena di dunia, semua serba sementara. Semua pasti akan sirna. Dan semua akan tetap binasa tanpa terkecuali. Hanya kebaikan-kebaikan yang kita lakukan yang akan abadi. Hanya ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi bekal ke akhirat nanti. Itulah yang membedakan dunia dan akhirat. Tinggal dipilih mau di mana?

Berujung ke tempat sampah, apapun yang ada di dunia. Maka hari ini, jika kita ingin melihat keadaan dunia dengan segala kesenangan dan kemewahannya. Apapun yang kemarin kita diperebutkan. Siapapun yang kemarin selalu dibanggakan. Dan apapun yang diomongkan. Maka datanglah ke tempat sampah. Lihat dan renungkan, bagaimana semuanya berakhir dan menjadi tidak berarti lagi.

Jadi, apa yang mau disombongkan di dunia? Tidak ada kecuali berakhir di tempat sampah. Maka bersabar saja selama di dunia. Lalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Itulah cara terbaik agar merasa cukup. Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih untuk menjadi lebih baik, lebih bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun