Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memberi Pengalaman, Spirit Penting Gerakan Literasi dan Taman Bacaan

25 Juli 2023   06:44 Diperbarui: 25 Juli 2023   06:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Selaian menjadi tempat membaca, gerakan literasi atau aktivitas taman bacaan sejatinya untuk memberi pengalaman. Pengalaman untuk lebih dekat dengan buku bacaan, pengalaman untuk membaca. Karena pengalaman bagi siapapun adalah guru yang terbaik. Hanya pengalaman yang menjadi guru dari semua hal. Maka gerakan literasi dan taman bacaan sejatinya menjadi "kawah candradimuka" untuk memberikan pengalaman kepada anak-anak dan orang-orang yang ada di dalamnya.

Pengalaman bagi siapapun, tentu bisa pahit bisa manis. Tapi dari pengalaman pahit dan manus yang dialami itulah menjadi sumber pengetahuan. Untuk belajar tentang cara menghadapi pengalaman atau menyikapi pengalaman itu sendiri. Karena siapapun yang belajar dari pengalaman, akan membentuk pribadi yang lebih baik dan lebih bijak. Yakinlah, orang yang tumbuh melalui pengalaman Insya Allah nantinya akan mampu menjalani hidup dengan jujur dan berani. Maka pengalaman yang paling jitu membangun karakter seseorang.

Memberi pengalaman, itulah prinsip yang dilakukan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Saat berada di taman bacaan, anak-anak dan warga akan mengalami secara langsung. Sholawatan, aktivitas membaca bersuara, senam literasi, bermain games, dan berinteraksi langsung sesama keluarga besar pengguna layanan taman bacaan. Pengalaman-pengalaman baik di taman bacaan, tentu tidak bisa didapatkan bila tidak berada di taman bacaan. Jadi, gerakan literasi dan taman bacaan adalah pilihan untuk memperoleh pengalaman baik. 

Seperti pengalaman seorang ibu yang mengantar anaknya ke TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 23 Juli 2023 lalu. Saat ditanya apa tanggapan ibu saat berada di taman bacaan? Katanya, "Taman bacaan ini sangat baik dalam sosialisasi anak, ada banyak aktivitas yang positif untuk anak saya. Selain dibimbing membaca buku, anak-anak pun senang saat berada di taman bacaan. Ini jadi pengalaman yang berharga buat anak-anak" katanya.

Bila hari ini, ada orang yang gampang frustrasi saat mengalami masalah atau cobaan. Bisa jadi, hal itu karena kurang pengalaman. Sehingga merasa "buntu", apa yang harus dilakukannya? Tapi bagi yang cukup pengalaman, masalah atau cobaan justru mampu membuatnya lebih kreatif, lebih fokus mencarikan solusinya. Hanya pengalaman yang mampu membuat siapapun lebih kuat, lebih realistis. Karena paham dan sadar, bahwa hidup isinya memang cobaan yang datang silih berganti. 

Maka kata kuncinya, gerakan literasi dan taman bacaan adalah memberi pengalaman. Untuk selalu berada di lingkungan yang positif, untuk selalu "bertahan" dalam perbuatan baik. Pengalaman untuk menebar manfaat kepada sesama, sekalipun hanya perkataan yang baik dan senyum kecil untuk orang lain di saat membaca buku. Di taman bacaan, ada pengalaman untuk menikmati setiap proses dalam hidup yang dijalani. Baik, buruk, pahit, manis, sedih, dan gembira semuanya memberi pengalaman. Akan pentingnya sikap realistis dan kelapangan hati untuk menerimanya dengan hati yang Ikhlas.

Karena pada akhirnya, hanya pengalaman yang mengajarkan. Seseorang untuk terus melangkah atau berhenti. Untuk terus berjuang atau berdiam diri. Untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat tiada henti kepada orang-orang sekitar. Dari pengalaman, siapapun akan menemukan banyak jalan. Bukan hanya bicara tujuan. 

Dan ketahuilah, omongan dan teori tanpa pengalaman sejatinya hanya bualan dan permainan intelektual semata. Jadilah literat! #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun