Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ikhtiar Itu Baik dan Positif, Sakit Nggak Sembuh Kok Menyalahkan

6 Juni 2023   07:21 Diperbarui: 6 Juni 2023   10:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Ikhtiar Itu Baik dan Positif

Belakangan, ada banyak salah persepsi tentang ikhtiar. Ikhtiar jadi perilaku yang biasa dalam keseharian. Orang sakit pergi berobat ke dokter, itulah ikhtiar. Tapi bila belum sembuh sakitnya, lalu menyebut dokternya jelek atau berkeluh-kesah tentang penyakitnya, itu bukan ikhtiar. Jadi, harus tegas memahami ikhtiar.

Ikhtiar, sejatinya perilaku untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dengan cara yang baik dan dilandasi niat yang baik pula.  Maka siapapun, tiap kali ikhtiar selalu diiringi dengan harapan baik. Agar usahanya berhasil dengan baik. Karena ikhtiar juga, siapapun akan terhindar dari rasa ingin menyerah atau putus asa. Jadi, ikhtiar itu niatnya baik, caranya baik, dan harapannya pun baik. Anehnya, banyak orang punya harapan baik tapi cara-cara dan niatnya jelek. Itulah masalahnya, sehingga istilah ikhtiar jadi biasa.

Harus dipahami, ikhtiar itu jalan untuk membuka peluang dalam meraih segala hal yang diinginkan. Misalnya, anak sekolah yang giat belajar karena ingin mendapatkan nilai atau prestasi yang baik. Pegawai yang bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Begitu pula orang yang sakit berobat ke dokter dengan harapan diberi kesembuhan dari Allah SWT. Jangan di balik, ikhtiar kok menyalahkan orang lain, bergibah atau keluh-kesah. Itu sih bukan ikhtiar karena tidak ada unsur baiknya.

Selain motifnya baik, ikhtiar didukung oleh sikap sungguh-sungguh untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Karena orang yang berikhtiar berarti memilih jalan untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Agar berhasil dan mampu menggapai harapannya.

Ada yang bilang. Doa tanpa ikhtiar, nol besar. Sabar tanpa ikhtiar pun sia-sia. Begitu pentingnya ikhtiar. Untuk yakin di setiap kemauan akan ada kemudahan. Karena Allah SWT memberi apapun sesuai kadar dari ikhtiar dan doa hambaNya. Apalah arti menggapai cita-cita tanpa ikhtiar. Apalagi menginginkan sesuatu dengan cara instan dan dilandasi nafsu.

Dunia memang hina. Namun dunia pun bisa jadi tempat untuk beribadah, beramal, dan berikhtiar untuk mencari penghidupan. Sebagai bekal ke akhirat. Maka ikhtiar baik atas dasar niat baik lalu ditutup doa yang baik, insya Allah pasti diberikan Allah SWT.

Maka, jangan biaskan arti dan makna ikhtiar.  Baik itu perbuatan, bukan omongan. Tidak ada ikhtiar baik di balik kebencian, hujatan atau teror sekalipun. Dunia ini bukan tempat untuk banyak bersantai, berleha-leha. Tapi tempat untuk ikhtiar dan memperbaiki diri, sesuai dengan oerintah-Nya. Ikhtiar saja yang baik, hingga nanti istirahat yang sesungguhnya di surga Allah SWT, amiin. Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun