Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berubah Bukan dari Langit, tapi Dari Diri Sendiri?

28 Mei 2023   08:29 Diperbarui: 28 Mei 2023   08:32 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Boleh setuju boleh tidak. Bahwa satu-satunya hal yang pasti terjadi dalam diri manusia dan kehidupan di dunia adalah perubahan. Perubahan akan selalu terjadi. Tanpa memperhitungkan, apakah kamu siap menghadapinya atau tidak?

Memang, perubahan bisa saja membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Namun bisa pula sebaiknya. Ada yang menyambut baik perubahan. Ada pula yang apatis atau hanya berdiam diri. Semua tergantung cara pandang seseorang dalam melihat perubahan itu sendiri.

"Sesungguhnya Allah tak akan merubah suatu negeri sampai negeri itu mau merubah diri mereka sendiri masing-masing...." (QS Ar'rad:11).

Dulu kita tidak tahu apa itu handphone? Kini gemar bermain HP. Dulu tidak ada medsos, kini semuanya tersebar via medsos. Dulu rumah, sekarang jadi taman bacaan. Itulah contoh perubahan. Jadi, berubah atau tidak itu soal cara pandang. Banyak hal sudah berubah, bahkan esok banyak hal lagi akan segera berubah. Tapi sayang, banyak orang belum mau mengubah sikap dan cara pandangnya.


Perubahan pun terjadi di taman bacaan. Seperti di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Dulu hanya menjalani program TAman BAcaan (TABA). Tapi kini sudah ada 15 program literasi, seperti: GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA), KEPRA (KElas PRAsekolah), MOBAKE (MOtor BAca Keliling), Koperasi Simpan Pinjam, hingga TBM Ramah Difabel. Saat didirikan hanya punya 600 buku, tapi kini sudah lebih dari 10.000 koleksi bukunya. Dulu tidak ada belajar antre, sekarang harus antre. Berubah dan berubah pasti terjadi di taman bacaan. Tentu, untuk tujuan yang lebih baik.

Banyak orang baru tersadar. Ternyata, perubahan itu pasti. Sama sekali sulit menghindar dari perubahan.  Maka bila ingin berubah menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, satu-satunya langkah yang ditempu ya berubah. Melangkah ke depan untuk lebih baik lebih bermanfaat bukan hanya berdiam diri. Tetap bermukim di titik yang sama, dari dulu sampai sekarang.

Ketahuilah, di mana pun, perubahan baik pada diri seseorang itu berawal dari kata "memulai" bukan "menunggu". Untuk menjadi lebih baik ya berubah. Bila ingin sempurna itu diperoleh karena mau dan sering berubah.

Lalu, kenapa kita masih belum mau berubah? Jangan menuntut orang lain berubah bila kitanya tidak mau berubah. Karena berubah bukan datang dari langit. Tapi dimulai dari diri sendiri. Salam literasi! #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun