Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jauhi Toxic Friend, Gimana Caranya?

14 Januari 2023   07:18 Diperbarui: 14 Januari 2023   07:28 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar sana, masih banyak kok teman-teman yang baik. Orang-orang yang berkomentar dan berceloteh untuk perbuatan baik. Mau berkolaborasi dalam kemanfaatan untuk sesama. Bukan celoteh yang tidak ada gunanya. Agar semua tindak-tanduk kita bisa jadi ladang amal.  Lagi pula, masih banyak agenda kebaikan yang belum digarap. Jadi untuk apa membuang waktu untuk bergaul dengan toxic friend?

Sejatinya, toxic friend itu akan melakukan apapun untuk kepentingan dirinya sendiri. Bila perlu menuntut orang lain berhenti melakukan perbuatan baik. Lalu, meladeni "racun-racun" yang diumbarnya. Sangat toxic, karena folusnya masalah dan gibah bukan solusi. Makin toxic, karena memaksakan kehendaknya agar diikuti orang lain. Toxic friend lupa ajaran"khairunnaas anfauhum linnaass". Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. 

Maka jangan kasih ruang untuk "toxic friend" alias teman beracun. Jauhi dan hindari, karena teman yang toxic tidak ada manfaatnya sama sekali. Kita harus berani menghapus teman-teman beracun. Jangan kotori hari-hari dengan toxic friend. Karena mau sampai kapan bergaul dengan teman-teman yang beracun? Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun