Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun Baru Sudah Mau Datang Lagi, Kok Masih Belum Mau Jadi Relawan?

28 Desember 2022   22:23 Diperbarui: 28 Desember 2022   22:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Taman Bacaan Lentera Pustaka

Mayoritas orang, utamanya yang belum pernah terlibat dalam kerelawanan memaknai relawan adalah "orang-orang yang membantu saat terjadi bencana seperti, tanah longsor, gempa bumi, atau banjir". Ada pula yang memposisikan relawan sebagai "kelompok yang menggalang dana untuk tujuan kemanusiaan", mungkin sepertib ACT. Bila relawan seperti, tentu tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar.

Relawan atau "volunteer", dalam Oxford Dictionary, adalah "a person who freely offers to take part in an enterprise or under a task". Itu berarti, relawan adalah seseorang yang menawarkan diri secara sukarela untuk berkontribusi atau mengambil bagian pada tugas tertentu". Sifatnya tidak wajib dan tidak dipaksakan. Motifnya, atas dasar "suka" dan "rela".

Motif ini pula yang disampaikan seorang Ibu yang berprofesi guru di Jakarta melalui WA ke saya malam ini (28/12/2022). "Bolehkah saya mengabdi di Taman Bacaan tempat Bapak, 7 bulan lagi saya pensiun". Tentu saya jawab, Silakan dengan senang hati. Masih ada juga 1 guru lagi di Bekasi yang mau mengabdi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Menariknya, bila benar nanti, keduanya akan menjadi relawan taman bacaan dalam kategori "usia yang tidak lagi muda". Nah, contoh ini pun mengubah persepsi banyak orang tentang relawan. Bahwa relawan tidak ditentukan faktor usia. Tapi atas dasar hati dan pengabdian. Kenapa mau jadi relawan di taman bacaan? Hanya mereka yang tahu jawabannya.

Jadi relawan memang tidak mudah. Karena aktivitasnya bersifat sukarela, tanpa upah atau honor, dan mau mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga dalam pengabdiannya. Ikhlas membantu orang lain tanpa pamrih, tentu perilaku langka di zaman begini. Karena relawan, sejatinya menjadikan diri sang relawan lebih bernilai, lebih baik, dan lebih bermanfaat untuk orang lain.

Relawan di taman bacaan memang penting. Tapi di balik itu semua, karakter penting yang harus ada dalam diri relawan adalah 1) memiliki jiwa sosial yang tinggi, 2) punya semangat mengabdi yang kokoh, dan 3) memiliki komitmen dan konsistensi pengabdian yang berkelanjutan.

Begitulah, sedikit ulasan tentan relawan di taman bacaan, Sudah siapkan Anda menjadi relawan? Salam literasi #TamanBacaan #RelawanTamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun