Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata, Masih Ada Anak-anak yang Rajin Membaca di Era Digital

13 November 2022   10:51 Diperbarui: 13 November 2022   10:54 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Jam baca tiap hari Minggu di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor biasanya dimulai pukul 10.00 WIB. Tapi dari sejak pukul 08.30 WIB, selalu saja ada beberapa anak yang datang duluan dan "mencuri start" untuk membaca buku. 

Saya menyebut mereka, anak-anak yang rajin baca. Datang duluan sepagi mungkin, lalu memilih buku bacaan. Duduk tenang dan membaca. 

Di taman bacaan, anak-anak model ini adalah aset berharga. Perilaku dan kebiasaan membacanya sudah terbentuk. Jadi taman bacaan tinggal merawat mereka, anak-anak yang rajin baca.

Tepat pukul 10.00 WIB pun, rombongan besar anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka berdatangan. Anak-anak usia sekolah dari Desa Tamansari, Jami, Sukajaya, dan Warung Loa berjalan kaki menuju taman bacaan. 

Jujur, pemandangan anak-anak yang berbondong-bondong ke taman bacaan tergolong langka. Anak-anak yang mau membaca buku di tengah gempuran era digital itu luar biasa. 

Maka TBM Lentera Pustaka hanya menjaga komitmen dan konsistensi dalam memfasilitasi dan sediakan akses bacaan untuk anak-anak.

Sementara di luar sana. Harus diakui, Mungkin masih banyak anak-anak atau orang dewasa yang kian malas membaca. Tidak lagi mau membaca buku, apalagi ke taman bacaan. 

Alasannya, sibuk main atau merasa tidak punya waktu. Itulah realitas yang "dilawan" oleh taman bacaan. Karena sejatinya, membaca itu ibadah, baik, dan bermanfaat untuk siapapun.

Siapapun harus waspada. Saat seseorang mulai malas mengerjakan yang baik dan bermanfaat. Maka di situ, maksiat dan mudharat siap menghampirinya. Pilihannya, mau rajin atau malas membaca? Semoga bisa menjadi renungan bersama.

Jangan malas membaca. Karena siapapun yang malas, berarti telah membuang kesempatan dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Padahal, Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu di dunia ini dengan sia-sia. Iqra atau bacalah. Bahwa bukan nasib yang menentukan hidup seseorang. Tapi diri sendirilah yang menentukan nasib dan masa depannya. AYO MEMBACA DI TAMAN BACAAN. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun