Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi dan Taman Bacaan Hanya Butuh Aksi, Nggak Usah Banyak Rencana

19 Oktober 2022   07:20 Diperbarui: 19 Oktober 2022   07:34 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Taman Bacaan Lentera Pustaka

Live in the moment atau nikmati apa yang ada saat ini, ungkapan itu benarnya. Sederhana tapi sulit dilakukan. Karena tidak sedikit orang yang terlalu banyak rencana sehingga lupa dan tidak ada yang dikerjakan.

Semakin banyak rencana itu justru makin bingung. Masa depan itu tidak berguna tanpa dieksekusi hari ini. Apalagi terbuai dengan kejayaan masa lalu. Jadi hari ini yang penting eksekusi. Kerjakan dan jalankan. Terlalu banyak rencana malah bikin stres sendiri. Ujungnya, malah frustrasi dan pikirannya jadi negatif.

Maka di TBM (Taman Bacaan Masyarakat) tidak usah banyak rencana. Eksekusi saja apa yang ada. Waktu membaca buku ya baca, waktu bikin event ya kerjakan, waktunya cari donasi ya bergerak. Jangan berdiam diri. Karena tidak ada hari esok yang lebih baik tanpa dikerjakan hari ini. Nggak usah banyak rencana. Aksi, aksi, dan aksi saja.

Salah satu yang membuat taman bacaan masyarakat gampang menemukan relasi dan mendapat donatur adalah "keaktifan". Aktif dalam kegiatan membaca, aktif bikin event, aktif dikelola alias diurus, dan aktif di media sosial. Semakin aktif taman bacaan, maka semakin banyak orang yang mengenal. Hingga akhirnya, banyak pula orang atau komunitas yang datang untuk berbakti sosial, ber-CSR maupun berdonasi buku. Realitas itulah yang dialami TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.

Jadi, TBM nggak usah banyak rencana. Eksekusi saja apapun yang harus dilakukan taman bacaan. Karena bila TBM terlalu banyak rencana akhirnya capek sendiri bahkan makin khawatir sendiri. Tanpa disadari akhirnya tidak melakukan apapun. Maka tingga menunggu "mati suri".

Rencana memang penting. Tapi rencana tanpa eksekusi sama juga bohong. Jalan tengahnya adalah kombinasi antara eksekusi terlebih dulu lalu direncanakan untuk lebih baik lagi. Itulah prinsip gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan. Seperti kata Bunda Theresia, "Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk". Nah, TBM ada di antara visi dan eksekusi. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun