Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringati Bulan Bahasa, Taman Bacaan Ingatkan Pentingnya Kesantunan Berbahasa

16 Oktober 2022   10:10 Diperbarui: 16 Oktober 2022   10:19 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Memperingati Bulan Bahasa 2022, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor mengimbau pentingnya kesantunan berbahasa, khususnya di media sosial. Karena maraknya hoaks, ujarab kebencian, bahkan pertengkaran yang terjadi saat ini disebabkan masyarakat telah mengabaikan aspek kesantunan berbahasa.

"Kesantunan berbahasa penting untuk dijunjung tinggi. Maraknya hoaks, KDRT, bahkan ujaran kebencian terjadi akibat mengabaikan kesantunan berbahasa. Apalagi di media sosial, akibat tidak santun dalam berbahasa jadi sebab orang merasa tersinggung" ujar Syarifudin Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unindra dan Pendiri TBM Lentera Pustaka di Bogor (16/10/2022).

Bahasa jangan dianggap sepele. Karena semua pertengkaran dimulai dari penggunaan Bahasa Indonesia yang menyinggung perasaan orang lain. Sebagai tata cara sikap, kesantunan berbahasa harus bisa diwujudkan menjadi perilaku bahasa yang santun. Caranya, tentu tidak melukai perasaan orang lain saat berbahasa. Memilh kosakata yang positif, bukan negatif. Dan menghindari ungkapan kasar atau jorok. Kesantunan Bahasa, sejatinya hanya terjadi tidak hanya merujuk pada aspek berbahasa semata. Tapi juga aspek nonverbal seperti gestur, mimik, dan nada suara.

Patut dipahami, bahasa yang tidak santun pada akhirnya akan menimbulkan kegaduhan atau pertengkaran. Biasanya Bahasa tidak santun terjadi akibat 4 (empat) kondisi saat berbahasa, yaitu:

1. Niat mengkritik namun dilandasi pikiran negatif

2. Memberi komentar atas dasar emosi personal

3. Berbicara didorong kecurigaan

4. Berbahasa untuk memojokkan lawan bicara

Atas dasar itu, TBM Lentera Pustaka selalu mengajarkan kepada 130-an anak pembaca aktif untuk selalu santun dalam berbahasa. Utamanya kepada orang tua dan saat bermain media sosial. Selain rutin membaca buku 3 kali seminggu, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun diajarkan akhlak atau adad. Seperti memberi salam, cium tangan, antre, dan santun dalam berbahasa. Agar suatu saat nanti, terwujud generasi muda yang literat. Generasi yang mampu memahami realitas dan menerima perbedaan. Sambil tetap menjunjung tinggi kesantunan berbahasa.

Kesantunan berbahasa sangat penting. Agar tercipta komunikasi yang sehat dan  hubungan yang baik di masyarakat. Untuk lebih memahami, jujur, dan menjadi diri sendiri. Salam literasi #BulanBahasa #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun