Masa pensiun sulit dihindari. Siapapu pekerjanya, pasti akan penisun. Cepat atau lambat pasti berhenti bekerja. Sehebat-hebatnya pekerja di kantor akan pensiun. Sejago-jagonya pemain bola pun akan pensiun. Sekeren-kerennya pejabat atau politisi akhirnya pensiun juga. Presiden pensiun, BOD juga pensin. Pekerja pun pasti pensiun.
Sayangnya, tidak banyak pekerja yang sudah empersiapkan masa pensiun. Saat tidak bekerja lagi, mau bagaimana? Sejatinya, pensiun itu bukan soal waktu, bukan pula soal umur. Tapi pensiun itu soal keadaan. Mau seperti apa di masa pensiun? Punya uang cukup membiayai kebutuhan di masa pensiun. Atau malah menua dalam keadaan bermasalah secara keuangan.
Umumnya, pekerja di Indonesia akan pensiun di usia 55 tahun sampai dengan 60 tahun. Jadi, cepat atau lambat masa pensiun pasti datang. Hanya saja, ada pekerja yang sudah mempersiapkan sejak awal. Tapi sangat banyak pekerja yang tidak mempersiapkan sama sekali. Lalu, bagaimana keadaannya di masa pensiun nanti?
Setiap pekerja pasti ingin sejahtera di masa pensiun. Alias tidak punya masalah keuangan. Kebutuhan hidup terpenuhi, gaya hidup terpeliara, dan kesehatan terjami. Tapi faktanya, hanya ada 6 (enam) kemungkinan keadaan yang lazim terjadi pada pekerja di masa pensiun. Keadaan pekerja di masa pensiun, yaitu:
1.   Pensiun kaya-raya. Terjadi pada pekerja yang rajin menabung untuk masa pensiun, punya program pensiun dan tidak bergaya hidup konsumtif. Survei menyebut, hanya 1 dari 100 pensiun yang akhirnya kaya raya.
2.   Pensiun cukup uang. Terjadi pada pekerja yang ikut program pensiun sejak muda. Sekalipun iuran pensiun tidak besar tapi karena jangkanya panjang maka akumulasi dana pensiunnya tergolong cukup. Survei menyebut, hanya 4 dari 100 pensiunan yang cukup uang di masa pensiun.
3. Â Â Pensiun masih bekerja. Terjadi pada pekerja yang "sedikit lalai atau terlambat" ikut program pensiun. Di samping mungkin hobby kerja. Survei menyebut. Ada 12 pekerja dari 100 pensiunan yang masih bekerja di masa pensiun.
4.   Pensiun bergantung kepada orang lain. Terjadi pada pekerja yang sama sekali tidak punya perencanaan pensiun saat bekerja. Terlalu konsumtif, boros, dan gemar gaya hidup berlebihan hingga lupa menabung. Survei menyebut, 43 dari 100 pensiunan yang hidupnya bergantung kepada anak atau orang lain.
5. Â Â Pensiun sakit-sakitan. Terjadi pada pekerja yang sering tidak peduli pada kesehatan. Saat bekerja sehat, begitu pensiun stress dan sakit-sakitan. Survei menyebut, ada 12 dari 100 pensiunan yang akhirnya sakit-sakitan.