Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Pegiat Literasi Menggapai Berkah di Taman Bacaan

23 September 2022   07:12 Diperbarui: 23 September 2022   07:14 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Berkah sering disebut orang barokah. Berkah itu artinya kebaikan yang banyak dan abadi. Sesuatu yang melimpah dan berkelanjutan itulah berkah. Berkah bisa berbentuk material dan spiritual, sehat, aman, tenang, harta dan banyak lagi. Jadi, bila ada yang banyak tapi tidak abadi berarti bukan berkah. Minggu ini punya uang tapi Minggu depan tidak punya uang itu bukan berkah. Tapi harus muhasabah. Harus evaluasi diri tentang pikiran, sikap, dan perilaku yang dilakukan selama ini.

Berkah itu diperjuangkan bukan didambakan. Banyak orang mendambakan harta, pangkat, dan jabatan. Plus ditambah ketenaran dan kepandaian. Tapi itu semua tidak menjamin datangnya berkah. Sementara di taman bacaan, pegiat literasi dan relawan memperjuangkan anak-anak yang membaca, mengajar berantas buta aksara, literasi digital, dan aktivitas sosial lainnya. Perbuatan baik yang sederhana tapi insya Allah berkah dan bermakna.

Menggapai berkah, itulah spirit yang dipegang TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Alhamdulillah hingga kini, TBM Lentera Pustaka terus-menerus dinaungi keberkahan. Siapa pun yang tahu dan menyaksikan saat didirikan 5 tahun lalu, TBM Lentera Pustaka tetap berada di "jalan lurus" untuk tetap menebar kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama, kepada masyarakat sekitar. Beberapa indikator berkah antara lain:

  • Pembaca aktif yang hanya 14 anak awalnya, kini ada 130-an anak pembaca aktif yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya).
  • Program literasi hanya taman bacaan, kini punya 14 program literasi yang dijalankan setiap minggunya.
  • Koleksi buku yang tadinya hanya 600 buku, kini mencapai lebih dari 10.000 buku bacaan.
  • Wali baca yang tadinya hanya 2 orang, kini ada 5 orang dan diberi honor setiap bulannya.
  • Tadinya hanya punya ruang baca, kini dilengkapi fasilitas kebun baca, rooftop baca, computer literasi digital, dan fasilitas lainnya.
  • Bangunan taman bacaan yang tadinya sederhana, kini terlihat mewah dan megah. Taman bacaan yang tadinya alakadarnya jadi alabesarnya.
  • Dana operasionalnya, dari sejak berdiri hingga kini, selalu didukung CSR korporasi  yang peduli terhadap gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan.

Ada berkah di langit taman bacaan. Berkah melalui sedekah yang selalu dilakukan di taman bacaan. Selain jadi tempat perbuatan dan nasihat baik, TBM Lentera Pustaka pun secara khusus menjalani kebaikan kepada 2 anak difabel, santunan ke 14 anak yatim binaan (termasuk 4 anak yang dibeasiswai untuk kuliah dan sekolah), dans santunan 12 kaum jompo binaan. Santunan diberikan setiap bulan melalui pengajian bulanan.

Jadi ada berkah di taman bacaan. Saat kebaikan dan kemanfataan yang dilakukan banyak dan abadi. Atas dasar niat, ikhtiar, dan doa yang baik ditambah komitmen dan konsisten. Secara kasat mata, berkah itu senantiasa diberi kemudahan, bukan kesulitan. Semakin baik dan maju, bukan justru makin buruh dan mundur. Berkah, bukan begitu-begitu saja atau begini-begini saja.

Maka berkah dapat diraih, Ketika siapa pun memperbanyak ibadah dan sedekah. Sambil menjauhi gibah dan fitnah. Mau muhasabah, introspeksi diri untuk terus memperbaiki diri.

Berkah, tentu bisa diraih di mana saja. Asal tetap baik dan manfaaat. Orang-orang berkah. Saat ke atas untuk berharap, saat ke bawah untuk bersyukur. Saat ke sekeliling untuk berbagi. Jangan pernah berpikir untuk sempurna, Tapi cukup berpikir untuk berguna pada sesama.

Di taman bacaan, siapa pun diingatkan. Bahwa hidup berkah itu ketika kehidupan dunia senafas dengan tujuan akhirat. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun