Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemah Literasi Jawa Barat 2022, Pegiat Literasi Harus Lebih Spartan

3 September 2022   06:31 Diperbarui: 3 September 2022   06:33 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak sedikit orang di sekitar kita membuka pagi dengan keluhan. Apa saja dikeluhkan, dikomentarin dari sisi negatifnya. Entah urusan keadaan ekonomi, gaya hidup atau negara. Apapun masalahnya dikeluhkan, bukan dicarikan solusinya. Kok bisa?

Banyak yang lupa. Hidup itu proses. Penuh tantangan, lomba cobaan. Masalah, apapun bentuknya, justru dapat mengokohkan manusianya. Baik secara mental, sikap maupun perilaku. Agar tidak mudah mengeluh. Tidak mudah merasa jadi korban" dari setiap keadaan.

Spirit itulah yang diusung Kemah Literasi 2022 yang digelar Forum TBM Jawa Barat di Kiarapayung Camp Jatinangor Sumedang (2-4 Sept 2022). Dengan tagline "Perkuat Jati Diri Bangsa", Kemah Literasi Jawa Barat 2022 pun memberi pesan akan pentingnya data survival, semangat bertahan hidup. Tidur di tenda, hawa dingin, fasilitas terbatas, bahkan mencari colokan gawai pun antre itu semua bukan masalah. Melainkan cara sederhana untuk berlatih tidak mengeluh. Latihan menjadi pribadi yang Spartan dalam segala kondisi. Tentu sekaligus untuk memperkuat kekompakan dan konsolidasi sesama pegiat literasi dan pengelola TBM di Jawa Barat.

"Karena itu, para pegiat TBM harus terus memperkuat organisasinya. Lebih kreatif dan mampu menakar diri agar gerakan literasi tetap eksis di bumi Indonesia. Jangan banyak mengeluh apalagi menyalahkan orang lain" ujar Kang Opik, Ketua Umum PP Forum TBM dalam diskusinya semalam.

Sejatinya di taman bacaan, harapan memang tidak sesuai kenyataan. Maka diperlukan saya juang yang lebih kokoh. Keluhan sama sekali tidak akan mengubah keadaan.

Kemah Literasi Jawa Barat 2022 menyiratkan pentingnya pegiat TBM untuk bergerak sepenuh hati dan konsisten dalam segala keadaan. Kemah atau kemping itu bukan waktu yang terbuang tapi justru diinvestasikan. Karena alam di lokasi kemah mengajarkan lebih dari isi buku apapun yang dibaca.

Literasi adalah proses, maka kata kuncinya dijalankan step by step. Perbaiki niat, baguskan ikhtiar dan berdoa. Hingga perjuangan di taman bacaan akan indah pada waktunya. Jangan pernah mengeluh saat menjalani prosesnya. Nikmatilah.

Karena taman bacaan dan literasi adalah jalan, bukan tujuan. Salam literasi #KemahLiterasi2022 #ForumTBMJawaBarat #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun