Hari ini, suka tidak suka, anak-anak kian jauh dari buku bacaan. Mungkin akibat pengaruh gawai atau media sosial. Lebih asyik dengan tontonan dan eksistensi. Bahkan tidak sedikit anak-anak yang lebh senang bermain gim online. Atau asyik sendiri dengan gawai atau laptop.Â
Maka untuk membangun kegemaran membaca buku anak-anak usia sekolah, ada baaiknya orang tua mulai menyeimbangkan aktivitas anak-anak dengan membaca buku. Caranya bisa membelikan buku saat ulang tahun. Atau menyuruh atau mengantar anak untuk membaca di taman bacaan atau perpustakaan di dekat rumah.Â
Memang harus diakui, membaca buku tidak mudah akibat godaan yang ada di sekitar anak. Mebaca buku sangat butuh perjuangan sekaligus kebiasaan.
Seperti yang terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak. Kini menjadi tempat membaca buku bagi 130 anak usia sekolah di 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya).Â
Seminggu 3 hari, setiap anak dengan antusias mendatangai taman bacaan. Bahkan ada yang diantar orang tua. Hanya untuk membiasakan membaca buku, di samping mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat.
Lalu, apa manfaatnya anak membaca buku di taman bacaan?
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka menyebutkan banyak manfaat yang diperoleh anak bila membaca buku. Berbeda dengan membaca buku sendirian di rumah. Tapi anak-anak pun dapat berinteraksi sosial sekaligus ber-aktualisasi diri atas potensi dan minat bakatnya. Setidaknya, ada 7 (tujuh) manfaat membaca buku di taman bacaan, yaitu:
1. Memperkaya ilmu dan pengetahuan yang dapat memperkaya wawasan keilmuan anak-anak.
2. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak akibat adanya rasa ingin tahu yang lebih tinggi melalui buku bacaan.
3. Menambah rasa percaya diri anak untuk berinteraksi dengan rekan sebaya.