3. Mempunyai sudut pandang baru untuk melihat setiap masalah secara lebih objektif.
Penyesalan itu fakta, bahkan bersifat mutlak. Untuk apa pun dan di mana pun. Jadi yang terpenting itu bersikap untuk ke depannya. Bila taman bacaan jadi jalan hidup, maka kerjakan dan nikmatilah. Tidak usah mengeluh, apalagi kecewa dan marah pada diri sendiri. Untuk apa menyesal bila tidak menjadikan lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang lain?
Seperti saya di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka. Sama sekali tidak menyesal berada di taman bacaan. Setelah 5 tahun berjalan, dari hanya 14 anak kini menjadi 130 anak pembaca aktof. Dari 1 program taman bacaan kini menjadi 14 program literasi dan memberi layanan ke 250 orang setiap minggunya. Taman bacaan yang buka 6 hari dalam seminggu. Â Jusru bagi saya, taman bacaan bukan hanya tentang "jalan" yang dipilih. Tapi tentang "jejak" apa yang hendak ditinggalkan nanti. Bekap apa yang akan dibawa "pulang" esok ketika waktunya tiba?
Teruslah perbaiki niat dan tingkatkan ikhtiar baik di taman bacaan. Agar waktu yang dimiliki dan hidup yang dijalani tidak sia-sia. Agar selalu memberi manfaat untuk banyak orang. Sungguh di taman bacaan, saya belajar. Bahwa rasa syukur harus jauh lebih kuat daripada keluhan dan penyesalan apa pun.Â
Jadi, apakah ada orang yang menyesal saat beribadah? Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H