Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pendiri Taman Bacaan dan Murid Buta Huruf Diangkat ke Reality Show TV

17 Mei 2022   22:21 Diperbarui: 17 Mei 2022   22:31 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

RTV sebagai salah satu stasiun televisi nasional yang mengedepankan unsur edukasi dan hiburan, mengangkat kisah reality show Pendiri Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor ke program SAFAR Jejak Kebaikan. 

Shooting atau pengambilan gambar dilakukan pada Selasa, 17 Mei 2022. Dipandu oleh Chand Kelvin (host) yang melakukan perjalanan yang penuh inspiratif menemui Syarifudin Yunus di TBM Lentera Pustaka dan Arniati, murid berantas buta aksara.

Kisah reality show ini menyajikan aktivitas taman bacaan sebagai ujung tombak pendidikan masyarakat untuk menekan angka putus sekolah, di samping pemberantasan buta huruf bagi warga masyarakat yang ada di daerah. Hal ini sekaligus untuk menyajikan pesan pendidikan akan pentingnya peran taman bacaan di masyarakat. Tayangan program SAFAR jejak kebaikan RTV rencananya berlangsung dua episode. 

 Kisah reality show pertama yang inspiratif menyajikan sosok Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka. Menengok aktivitas sosial dosen Universitas Indraprasta PGRI ini dalam mengajar ibu-ibu kaum buta huruf dalam program Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA, menjalankan MOtor BAca KEliling (MOBAKE), dan mengajar anak-anak KElas PRAsekolah (KEPRA) dalam naungan TBM Lentera Pustaka. 

Pria yang bertempat tinggal di Jakarta ini dengan penuh komitmen dan konsistensi setiap week end datang ke TBM Lentera Pustaka untuk mengabdikan diri kepada masyarakat melalui taman bacaan. 

Bahkan Syarif, begitu panggilannya, mampu menjadikan taman bacaan sebagai sentra pemberdayaan masyarakat, di samping menjadi tempat membaca yang asyik dan menyenangkan. Tujuannya hanya untuk menekan angka putus sekolah dan memberantas buta aksara.

Sementara kisah kedua yang disajikan dalam reality show RTV di TBM Lentera Pustaka juga mengangkat keseharian Arniati (54 tahun), seorang ibu yang menjadi warga belajar buta aksara di TBM Lentera Pustaka yang sekaligus berprofesi sebagai asisten rumah tangga. 

Di tengah aktivitas-nya sebagai ART, Arniati tetap berjuang untuk belajar baca dan tulis. Agar tidak buta huruf dan tergilas oleh zaman yang semakin digital. 

 Proses shooting reality show di taman bacaan ini pun berlangsung dari pukul 10.00 s.d. 18.00 WIB. Melalui tayangan ini, harapannya makin banyak orang terinspirasi untuk selalu menebar kebaikan kepada sesama. 

Untuk lebih peduli kepada taman bacaan sekaligus menjadikannya sebagai ladang amal semua pihak. Karena sejatinya, siapa pun tanpa baca akan merana di kemudian hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun