Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kopi Lentera, Tidak Boleh Ada Orang Lain Menentukan Cara Kita Bertindak

8 Mei 2022   17:35 Diperbarui: 30 November 2022   17:19 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kopi Lentera di TBM Lentera Pustaka

Kopi itu punya kelebihan tanpa perlu dibicarakan. Kopi juga punya kekurangan tanpa perlu diperdebatkan. Karena lazim kok, bila ada kelebihan pasti ada kekurangan. Kalo punya plus pasti punya minus. Jadi, rileks saja dan nikmatilah secangkir kopi.

Di mata kaum penikmat kopi, sejatinya hanya ada 2 tipe manusia: 1) orang-orang yang reaksinya negatif. Pikirannya jelek, sikapnya menghasut, dan perilakunya penuh amarah, benci dan dendam dan 2) orang-orang yang reaksinya positif. Pikirannya bagus, sikapnya bijaksana dan perilakunya rileks dan enjoy saja karena tidak ada satupun orang yang sempurna.

Kaum penikmat kopi sadar betul.

Bahwa siapa pun tidak bisa mengontrol pikiran dan perilaku orang lain. Penikmat kopi hanya bisa mengontrol dirinya sendiri. Karena ngopi itu yang penting "substansi" bukan "reaksi". Tapi ingat, di mata kaum penikmat kopi, tidak boleh ada orang lain yang ikut menentukan cara kita dalam bertindak. Seperti aroma pada secangkir kopi hanya ditentukan oleh kopi itu sendiri, bukan oleh penikmatnya.

Kopi Lentera ada di kaki Gunung Salak Bogor. Tempatnya di rooftop baca TBM Lentera Pustaka, tempat ngopi ber-view Gunung Salak dan kota Jakarta. Sedep, alami, dan rileks itulah tema yang diusung saat ngopi di Kopi Lentera. Insya Allah dan atas izin-Nya, Kopi Lentera akan diluncurkan pada awal Februari 2023. Sebuah tempat ngopi berkonsep literasi, di mana setiap pengunjungnya wajib memilih dan memegang buku bacaan. Bila dibaca lebih bagus tentunya. Kopi Lentera persis ber-view Gunung Salak 100% sehingga bisa jadi tempat ngobrol, diskusi, atau membaca buku yang mengesankan. Kopi Lentera pun jadi bagian dari literasi finansial. Sebagai sarana “usaha kecil menengah” yang keuntungannya untuk membiayai operasional taman bacaan, di samping transport para relawan dan wali baca. Kopi Lentera tidak untuk menjadi kaya. Tapi untuk aktivitas sosial berbasis pemberdayaan ekonomi orang-orang baik yang terlibat di taman bacaan. Di mana ada tempat ngopi sambil memegang buku? Tentu, hanya ada di Kopi Lentera di Kaki Gunung Salak Bogor.

Ada nilai-nilai yang dijunjung tinggi di Kopi Lentera. Yaitu: 1) sedep (dalam Bahasa Sunda) berarti memiliki pengetahuan dan mampu bersosialisasi dengan baik, 2) alami berarti bernuansa alam dengan view gunung, dan 3) rileks, berarti jadi tempat istirahat atau bersenang-senang sejenak, santai dan keluar dari belunggu kehidupan dunia yang memabukkan. Di Kopi Lentera, siapa pun berposisi sama. Tidak ada yang istimewa. Saat berkunjung ke Kopi Lentera, maka siapa pun “dilarang” memikirkan hal-hal yang tidak penting. Dilarang berkeluh-kesah, apalagi fitnah dan gibah. Jalani waktu yang tersisa dengan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama. Nikmati apa yang ada, dengan penuh rasa syukur dan doa yang baik.

Bersama kopi lentera selalu ada pesan. Bahwa setiap pagi, setiap hari. Nikmati dan syukurilah apa yang ada. Agar semuanya tetap baik. Dan yang paling penting, tidak usah menunggu untuk jadi orang baik. Karena saat ngopi selalu ada ajaran untuk "tidak terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, nikmati saja apa yang ada". Seperti kita meneguk secangkir kopi, tepatnya di "Kopi Lentera" di kaki Gunung Salak. Kopi-nya literasi, ngopi sambil baca dalam naungan Taman Bacaan Lentera Pustaka. 

Maka jangan pernah membenci secangkir kopi, apa pun alasannya. Bila tidak mau jadi kaum penikmat kopi. Cukup bergaul saja dengan kaum penikmat kopi. Agar lebih literat dalam hidup. Salam Kopi Lentera. #KopiLentera #KaumPenikmatKopi #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Filosofi Kopi Lentera silakan cek di: https://www.kompasiana.com/syarif1970/5ca7fa14a8bc154f396aee6c/kisah-kaum-penikmat-kopi?fbclid=IwAR1uN4JpG9VRcDwJld6D-hH3nEj8MjfrSjhDO6CVFmpLDFi85HNbprTyLTk

Sumber: Kopi Lentera
Sumber: Kopi Lentera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun