Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Cara Hindari Toxic People di Taman Bacaan dan Aktivitas Literasi

29 April 2022   09:02 Diperbarui: 29 April 2022   09:09 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Toxic people itu istilah untuk "orang beracun". Mereka yang gemar berpikir negatif, pesimis, dan suka mempermasalahkan tanpa memberi solusi. Bahkan toxic people itu tidak jarang membuat siapa pun berhenti berbuat baik. 

Toxic pople, kini ada di mana-mana apalagi di media sosial. Orang-orang beracun melimpah ruah. Maka, orang-orang beracun wajib dihindari di mana pun. Agar tidak terkena dampak negatif darinya.

Toxic people itu selalu mencari cara agar pikiran dan keinginannya kesampaian. Berjuang keras agar pikiran negatif-nya dan tindakan-tindakannya bisa diterima orang lain. 

Orang-orang beracun hanya mau senangnya saja, merasa dirinya paling benar, suka mengontrol dan memanipulasi orang lain, gemar meremehkan siapa pun, doyan menghasut, dan masih banyak lagi. 

Di dunia maya, toxic people bertebaran. Tapi kini, toxic people pun menyebar di dunia nyata. Sepertinya baik omongannya tapi sikap dan perilakunya membayahakan. 

Di taman bacaan pun banyak toxic people. Orang-orang beracun yang "memusuhi" aktivitas literasi. Seperti yang dialami TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. 

Toxic people selalu saja ada. Kerjanya mengganggu, memusuhi atau membenci tiada henti. Mulai dari melarang anaknya membaca buku, bergosip dan gibah tentang taman bacaan. Bahkan tidak sedikit yang bersikap apatis. Siapa pun pegiat literasi di taman bacaan, pasti menghadapi toxic people dengan cara dan motif yang berbeda-beda.

Lalu, bagaimana bila taman bacaan dan pegiat literasi berhadapan dengan toxic people atau orang-orang beracun? Nah ini penting agar terhindar pengaruh negatif dari toxic people. Paling tidak, ada 5 (lima) cara menghindari toxic people di taman bacaan, yaitu:

1. Pergi dan menjauh saat toxic people membahas topik negative.

2. Berhentilah diskusi atau membangun percakapan dengan toxic people.

3. Abaikan apa pun yang diperbuat toxic people.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun