Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

JHT Cair Lebih Cepat, Hidup Itu Seimbang bukan Hanya Normal

3 Maret 2022   07:07 Diperbarui: 3 Maret 2022   07:16 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka bersandinglah dalam hidup. Agar seimbang. Bila berani membenci maka harus berani pula memuji. Jadi lebih objektif, tidak melulu subjektif. Dunia itu fisik tapi akhirat itu moral. Bekerja mencari uang itu fisik. Tapi mau berbagi kepada anak yatim itu moral.

Sang Khalik menyuruh manusia untuk hidup seimbang. Tiap perkataan harus seimbang dengan perbuatan. Setiap niat baik harus diubah jadi aksi nyata. Karena sejatinya, apa pun kelebihan manusia dianugerahi Allah SWT untuk menutupi kekurangannya. Karena Allah SWT mau manusia itu hidup seimbang. Hidup berdampingan dalam kebaikan, kapan pun dan di mana pun. Hidup itu tidak cukup hanya normal apalagi waras doang. 

Lahir batin itu harus seimbang, begitu ajarannya. Jangan berpikir negatif terus tanpa mau bertindak positif. Jangan menebar pesimisme tanpa mau membangun optimisme. Jangan pula rajin berkeluh-kesah tanpa mau bersukur atas apa yang dimiliki. Kok bisa, banyak omong tapi sedikit mendengar?

 

Hidup itu, pasti ada plus ada minus. Siapa pun pasti ada salah dan benar, seperti ada suka dan duka. Semuanya terjadi sudah kehendak-Nya. Agar siapa pun belajar arti keseimbangan. Lalu mau bersanding dengan sesama. Agar tercapai rasa saling pengertian. Sekalipun berada di antara dua kutub yang berbeda. 

Hidup normal itu baik. Tapi lebih baik hidup seimbang. Lahir maupun batin, dunia dan akhirat. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun