Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kopi Lentera, Tempat Ngopi-nya Pecinta Literasi dan Wajib Ditemani Buku

3 Februari 2022   16:40 Diperbarui: 30 November 2022   17:29 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sahabat literasi, namanya kopi lentera.

Yaitu secangkir kopi yang diaduk dengan alat yang disebut hati, bukan dengan sendok. Kopi yang dihidangkan dengan etika, bukan hanya logika semata. Maka saat meneguk kop lentera, rasanya jadi beda. Berada di tengah antara pahit dan manis. Selalu bersedia memberi kehangatan untuk penikmatnya. Karena ditemani buku-buku dan anak-anak yang membaca.

Secangkir kopi lentera, cukup mengantar penikmatnya. Untuk menjenguk masa depan, bukan berpaling ke masa lalu. Kopi Lentera akan selalu menemukan penikmatnya yang literat. Kaum yang sudi memahami realitas dan terhindar dari prasangka buruk. Seperti kopi yang selalu rela dan ikhlas menghilangkan rasa kantuk peminumnya. Kopi yang selalu memberi ketenangan dan inspirasi tanpa henti.

Menariknya, secangkir "kopi lentera". Sama sekali tidak ada paksaan. Sepeti gula sudi masuk ke cangkir. Kopi pun rela ada di cangkir. Terserah, berapa pun komposisinya. Boleh diaduk boleh tidak. Saat diteguk pun, boleh dinikmati atau dilepeh. Silakan dan sah-sah saja. Karena kopi lentera terkadang bersifat dramatis. Ada pahit ada manis. Walau itu semua relatif dan tergantung rasa. Tapi yang pasti, pada secangkir kopi selalu ada kenikmatan dari setiap adukannya. Agar melegakan lagi menggairahkan.

Di mana kopi lentera?

Kopi Lentera ada di kaki Gunung Salak Bogor. Tempatnya di rooftop baca TBM Lentera Pustaka, tempat ngopi ber-view Gunung Salak dan kota Jakarta. Sedep, alami, dan rileks itulah tema yang diusung saat ngopi di Kopi Lentera. Insya Allah dan atas izin-Nya, Kopi Lentera akan diluncurkan pada awal Februari 2023. Sebuah tempat ngopi berkonsep literasi, di mana setiap pengunjungnya wajib memilih dan memegang buku bacaan. Bila dibaca lebih bagus tentunya. Kopi Lentera persis ber-view Gunung Salak 100% sehingga bisa jadi tempat ngobrol, diskusi, atau membaca buku yang mengesankan. Kopi Lentera pun jadi bagian dari literasi finansial. Sebagai sarana “usaha kecil menengah” yang keuntungannya untuk membiayai operasional taman bacaan, di samping transport para relawan dan wali baca. Kopi Lentera tidak untuk menjadi kaya. Tapi untuk aktivitas sosial berbasis pemberdayaan ekonomi orang-orang baik yang terlibat di taman bacaan. Di mana ada tempat ngopi sambil memegang buku? Tentu, hanya ada di Kopi Lentera di Kaki Gunung Salak Bogor.

Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan yang kreatif dan menyenangkan dengan mengembangkan model “TBM Edutainment”. Sebuah konsep tata kelola taman bacaan berbasis edukasi dan entertainment. Taman bacaan yang kini menjadi tempat membaca 130 anak usia sekolah dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). Sejak didirikan 5 tahun lalu, TBM Lentera Pustaka kini menjalankan 15 program literasi, yaitu: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) Koperasi SImpan Pinjam dengan 28 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb), 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), 14) Rooftop Baca, dan 15) Berantas Buta Aksara Al Quran. Saat ini TBM Lentera Pustaka pun beroperasi 6 hari dalam seminggu dna dikenal sebagai taman bacaan yang paling aktif dan komprehensif di Indonesia. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

Pada tahun 2021 lalu, TBM Lentera Pustaka pun menorehkan berbagai prestasi, seperti: 1) Terpilih "Jagoan 2021" dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2) Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 3) Terpilih "31 Wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), 4) Terpilih "Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021), dan 5) Terpilih program "Kampung Literasi 2021" dari Dit. PMPK Kemdikbud RI (14 Nov 2021).

Ada nilai-nilai yang dijunjung tinggi di Kopi Lentera. Yaitu: 1) sedep (dalam Bahasa Sunda) berarti memiliki pengetahuan dan mampu bersosialisasi dengan baik, 2) alami berarti bernuansa alam dengan view gunung, dan 3) rileks, berarti jadi tempat istirahat atau bersenang-senang sejenak, santai dan keluar dari belunggu kehidupan dunia yang memabukkan. Di Kopi Lentera, siapa pun berposisi sama. Tidak ada yang istimewa. Saat berkunjung ke Kopi Lentera, maka siapa pun "dilarang" memikirkan hal-hal yang tidak penting. Dilarang berkeluh-kesah, apalagi fitnah dan gibah. Jalani waktu yang tersisa dengan kebaikan dan kemanfaatan kepada sesama. Nikmati apa yang ada, dengan penuh rasa syukur dan doa yang baik.

Pada secangkir kopi, semua orang sama saja. Maka di mana pun, pilihlah tempat dan kawan yang menyenangkan. Jangan cari kawan yang seperti uang logam, "di depan lain, di belakang lain". Untuk apa berkawan, bila akhirnya membuat stres seperti pandemi Covid-19. Hingga akhirnya lupa, bahwa di luar sana, masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Kopi Lentera, menyetarakan hebatnya kesalehan ritual seiring indahnya kesalehan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun