Hidup itu bukan tentang bagaimana mencari dan menikmati, melainkan juga berbagi. Begitu nasihat orang tua dulu. Terkadang kita sering lupa. Akan kewajiban untuk berbagi kepada sesama. Berbagi apapun, termasuk buku-buku bacaan yang didonasikan.
Berbagi atau sedekah pun tidak melulu soal uang atau harta. Berbagi tawa dan canda, waktu, tenaga, dan pikiran pun sedekah. Donasi buku ke taman bacaan pun boleh. Hal-hal kecil dan sederhana yang bisa diberikan kepada orang lain. Asal bermanfaat dan menjadi amal perbuatan yang baik. Dan sepanjang sejarah peradaban, tidak satu pun orang yang menyesal bila mampu berbagi atau bersedekah. Justru akan merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin tersendiri saat bisa berbagi.
Berbagi bukan hanya aktivitas mulia sebagai bukti kepedulian. Tapi memberi energi positif kepada diri sendiri dan orang lain. Karena sebagai maklhuk sosial, siapapun ditakdirkan untuk saling tolong-menolong. Saling peduli satu sama lainnya. Sekaligus menjad bentuk terbaik mensyukuri apa yang telah diperoleh.
Berbagi di taman bacaan, sama dengan donasi buku. Menyedekahkan buku-buku yan sudah tidak lagi dibaca tapi bisa dimanfaatkan untuk dbaca orang lain. Karena buku lama sejatinya adalah buku baru bagi siapapun yang belum membacanya.Â
Maka siapapun, sangat pantas untuk mengecek buku-buku di rumah atau bersama komunitas berkampanye untuk donasi buku. Untuk disedekahkan ke taman bacaan, di mana pun.Â
Sebagai bukti kepedulian terhadap peningkatan tradisi baca dan budaya literasi  masyarakat yang kini kian langka. Akibat maraknya gempuran era digital atau tayangan televisi.
Donasi buku bukan hal asing bagi siapapun. Tapi donasi buku ke taman bacaan butuh aksi nyata. Sebagai cara meningkatkan kepedulian, di samping merealisasikan perbuatan baik. Sekalipun hanya donasi buku. Setidaknya, ada 5 manfaat donasi buku ke taman bacaan:
1. Menambah anugerah dan rezeki dari Allah SWT.
2. Menyembuhkan berbagai penyakit hati atau medis.
3. Meningkatkan jiwa sosial kepada sesama.
4. Membahagiakan orang lain melalui bacaan.