Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Visi dan Misi Taman Bacaan, Harusnya seperti Apa?

10 Desember 2021   21:55 Diperbarui: 10 Desember 2021   21:55 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak sulit membahas tentang visi dan misi di taman bacaan. Karena taman bacaan atau pegiat literasi, hanya bisa berbuat dan menjalankan program literasi. Hanya tahu menata buku-buku di rak. Atau menemani anak-anak yang membaca secara rutin. Bahkan mengecek kartu baca anak-anak, sudah berapa buku yang dibaca dalam seminggu?

Jadi, visi dan misi taman bacaan sejatinya tidak terlalu penting bagi taman bacaan. Asalkan aktivitas nyata di taman bacaan terjadi. Asal taman bacaan, dari hari ke hari, selalu menebar manfaat kepada lingkungannya. Seperti yang dilakukan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Hanya untuk menjalankan aktivitas giat membaca di kalangan anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah.

Tapi bila ditanya, apa visi dan misi TBM Lentera Pustaka?

Sebelum menjawab itu, intinya TBM Lentera Pustaka sejak didirikan pada 5  November 2017 lalu adalah untuk menyediakan akses bacaan kepada anak-anak yang terancam putus sekolah di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor. Maklum di wilayah ini, rata-rata tingkat pendidikan masyarakat 81% SD dan 9% SMP. Artinya angka putus sekolahnya tergolong tinggi. Lalu bagaimana cara agar anak-anak tetap mau sekolah? Salah satunya "diterapi" melalui buku-buku bacaan. Maka berdirilah TBM Lentera Pustaka.

Tapi bila diformulasikan ke visi dan misi, maka TBM Lentera Pustaka menyatakan:

VISI: Menekan angka putus sekolah dan menjadi sentra pemberdayan masyarakat.

MISI: Membangun tradisi baca dan budaya literasi yang asyik dan menyenangkan sebagai sarana pembentukan karakter anak-anak usia sekolah.

Karena itu, TBM Lentera Pustaka bertekad mendekatkan anak-anak dengan buku bacaan. Agar lebih akrab dengan buku-buku apalagi di tengah gempuran era digital. Melalui model "TBM Edutainment", tata Kelola taman bacaan yang diciptakan sendiri Pendiri TBM Lentera Pustaka, Syarifudin Yunus, maka taman bacaan bukan hanya tempat membaca buku. Tapi lebih dari itu, harus jadi tempat yang asyik dan menyenangkan. Taman bacaan yang dikelola berbasis edukasi dan entertainment. Dan TBM Lentera Pustaka pun selalu rutin menggelar event bulanan dan sering dikunjungi tamu yang peduli taman bacaan untuk mengajar, berbakti sosial, atau menjadi relawan.

Maka apalah arti visi yang keren bila tanpa eksekusi. Apalah arti misi bila hanya jadi lamunan. Maka taman bacaan sangat membutuhkan komitmen, konsitensi, dan sikap sepenuh hati pengelolanya. Itulah spirit utama TBM Lentera Pustaka. 

Alhasil, TBM Lentera Pustaka yang saat berdiri hanya memiliki 14 anak pembaca aktif. Kini telah melayani 160-an anak pembaca aktif yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu dan kini setiap anak rata-rata mampu membaca 3-8 buku per minggu. Selain taman bacaan, TBM Lentera Pustaka juga menjalankan program literasi seperti: 1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 3) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 6) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 7) DonBuk (Donasi Buku), 8) RABU (RAjin menaBUng), 9) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 10) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 11) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun