Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maaf, Taman Bacaan Sibuk

12 November 2021   20:21 Diperbarui: 12 November 2021   20:35 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sama sekali tidak benar, bila yang sibuk hanya orang atau manusia. Apalagi untuk orang-orang yang sok sibuk.  Seolah-olah banyak hal yang dikerjakan. Padahal, sibuk tidak karuan. Apalagi untuk mereka yang sibuk sama urusan orang lain. Ada pula yang sibuk tapi tidak dapat apa-apa. Saking hebatnya orang sibuk. Saat ini, banyak orang yang sibuk memperdebatkan ibadah, hingga lupa untuk ibadah dalam arti sesungguhnya.

Sibuk memang manusiawi. Tapi sibuk untuk urusan apa? Dan kenapa harus sibuk? Pertanyaan itu tentunya harus dijawab dengan jujur. Jangan sampai sibuk hanya memikirkan segala hal. Tanpa diikuti tindakan atau perbuatan. Atau sibuk menyusun rencana. Tapi tidak ada aksi nyata.

 

Sibuk pun terjadi di taman bacaan. Sebagai tempat yang melayani anak-anak membaca buku. Seperti TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor pun sibuk. Selama 6 hari dalam seminggu selalu ada aktivitas harian di TBM Lentera Pustaka. 

Dengan mengelola 12 program literasi seperti: 

1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 

2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 

3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 

4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 

5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 

6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun