Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangkitkan Semangat Membaca, Mahasiswa Unindra PKM di Taman Bacaan Lentera Pustaka

8 November 2021   10:14 Diperbarui: 8 November 2021   10:20 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertajuk "Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak melalui fun game dan pembacaan dongeng", mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI menggelar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor (7/11/2021). Dihadiri 18 anak pembaca aktif, mahasiswa Kayla, Icha, Chandra, dan Kai berkreasi dengan bermain bersama dan membacakan dongeng sebagai sarana melatih kreativitas, di samping menjadi aksi nyata kepedulian sosial generasi muda ke taman bacaan.

Disaksikan dosen pengampu, Irwan Siagian, para mahasiswa menekankan pentingnya menanamkan semangat membaca buku dan menjadikan taman bacaan sebagai tempat menyenangkan. Selain menggali potensi kreativitas mahasiswa, PKM mahasiswa Unindra ini pun menjadi cara efektif mahasiswa dalam membangun interaksi sosial yang bermakna ddan produktif.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, PKM mahasiswa Unindra ini pun dihadiri Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka dan Iwan Waninan, Pendongeng Jakarta yang sedang mengibur anak-anak pembaca aktif di pagi hari. Hal ini pun menegaskan TBM Lentera Pustaka sebagai salah satu taman bacaan yang sering dipilih sebagai lokasi PKM atau KKN mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta, Bogor, dan Sukabumi.

"Program Kreativitas Mahasiswa ini penting untuk mengenalkan generasi muda dengan realitas sosial yang nyata. Semakin sering mahasiswa terjun ke masyarakat maka mereka akan semakin paham problematika sosial yang harus dibantu solusinya. Karena ilmu dan teori tidak akan bermakna tanpa didukung kemanfaatan kepada masyarakat. Sekaligus mebumbuhkan kepekaan sosial mahasiswa" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka dalam rilisnya.

Fun game dan pembacaan dongeng dipilih sebagai upaya untuk menumbuhkan akhlak dan karakter positif anak di tengah gempuran era era digital, Sebagai salah satu cerita rakyat, dongeng merupakan media yang efektif untuk membentuk karakter baik dan akhlak mulia anak-anak. 

Melalui dongeng pula, anak-anak usia sekolah pun dapat dimotivasi akan pentingnya membaca buku di taman bacaan. 

Dongeng memang menjadi sarana pendidikan untuk menguatkan sikap toleransi dan sikap saling pengertian dengan cara yang menyenangkan. Membaca dan mendengar dongeng sebagai budaya local pun dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak, di samping mengembangkan keterampilan berpikir anak.

Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka yang terletak di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak, sejak berdiri tahun 2017 lalu, hanya jadi tempat membaca 14 anak. Tapi kini TBM Lentera Pustaka telah mengelola 12 program literasi seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, tamansari, Sukajaya). Dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agarterbebas dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

Tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program "Kampung Literasi Sukaluyu" yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. 

Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia, di samping menjadi sosok inspiratif dalam "Spiritual Journey" salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun