Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pensiunan Jadi Manusia Silver, Apa Artinya untuk Anda?

28 September 2021   15:58 Diperbarui: 28 September 2021   17:55 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Suara Jateng.com

Tiba-tiba viral. Saat seorang pensiunan polisi jadi manusia silver. Untuk meminta-minta dan sayangnya terjaring razia Satpol PP di Semarang Barat. Dia telah mengabdi dan bertugas selama 19 tahun dengan pangkat terakhir Aipda. Akibat impitan ekonomi, terpaksa mengemis menjadi manusia silver. Itu berarti, uang pensiunnya tidak cukup?

Adalah fakta, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan. Maka riset membuktikan bahwa 9 dari 10 pekerja Indonesia saat ini sama sekali tidak siap untuk pensiun. Masa pensiun, masa tidak bekerja lagi di hari tua akhirnya jadi momok yang menakutkan. Saat bekerja jaya tapi saat pensiun merana.

Hari ini, mungkin masih banyak pensiunan yang jadi manusia silver di daerah lain. Terpaksa jadi ojek online atau berdagang warung kecil. Itu semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Uang pensiun dianggap tidak cukup. Lalu, bagaimana dengan mereka yang hari ini masih bekerja?

Pensiunan jadi manusia silver. Apa artinya?

Bila disadari intinya, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang akan bekerja terus. Cepat atau lambat,masa pensiun itu pasti tiba. Oleh karena itu, masa pensiun harus disiapkan. Purnawirawan dan ASN yang mendapat uang pensiun dari negara saja tidak cukup. Apalagi yang pekerja swasta bila tidak mempersiapkannya? Apa mau jadi "manusia silver" di hari tua?

Masa pensiun itu bukan gimana nanti. Tapi nanti gimana? Setidaknya ada 5 alasan kenapa seorang pekerja harus menyiapkan masa pensiunnya sendiri:

1. Biaya hidup yang tinggi dari tahun ke tahun seiring laju inflasi. Sederhananya begini, hari ini harga sepiring nasi di warteg bisa jadi akan dua atau tiga kali lipat dari sekarang saat masa pensiun. Semakin naik terus ke depannya.

2. Panjangnya masa pensiun yang dijalani seseorang. Maka butuh biaya yang besar. Apalagi angka harapan hidup orang Indonesia saat ini mencapai 72 tahun. Bila pensiun di usia 55 tahun, maka masih ada 17 tahun masa kehidupan. Lalu, dari mana biaya hidupnya selama itu?

3. Tidak pastinya kondisi keuangan seseorang di masa pensiun. Saat bekerja kaya tapi tidak menjaminan di masa pensiun tetap sejahtera. Bahkan tidak sedikit pensiunan justru jadi miskin. Atau pensiunan yang mengalami masalah keuangan. Asetnya habis dan dijual. Hanya untuk biaya hidup saat pensiun.

4. Masalah kesehatan butuh biaya besar. Semakin tua seseorang lazimnya makin berpotensi mengidap penyakit. Lalu, dari mana uang untuk membeli obat dan membayar RS bila sakit di masa pensiun?

5. Ingin mempertahankan gaya hidup dan nafsu konsumtif. Bila terjadi pada saat bekerja tentu tidak masalah. Tapi bila di masa pensiun dari mana sumber dananya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun