Spirit praktik baik itulah yang dipelihara taman bacaan. Ikhtiar baik yang dijaga pegiat literasi. Dengan penuh komitmen dan konsisten. Hanya untuk menyediakan akses bacaan anak-anak Indonesia.Â
Untuk menegakkan tradisi baca dan budaya literasi di masyarakat. Memang tidak ada uangnya. Tapi praktik baik di taman bacaan, tentu tidak bisa diukur dengan materi. Karena berbagi kebaikan memang tidak harus selalu dilihat dari uang. Bahwa bisa menanamkan tradisi baca dan senyum anak-anak dalam menatap masa depan. Itu sudah cukup untuk pegiat literasi atau taman bacaan.
Adalah fakta, praktik baik ada di taman bacaan. Kata kuncinya hanya 3, yaitu 1) jalani, 2) ikmati lalu 3) syukuri. Bila niat baik, ikhtiar baik, dan doa baik. Pegiat literasi dan taman bacaan percaya bahwa siapapun berhak dibebaskan dari keburukan atau kesulitan. Bila mau berbuat baik untuk orang lain.Â
Bersedia memudahkan urusan orang lain. Maka jangan abaikan kebaikan sekecil apapun. Bila mau terhindar dari keburukan. Termasuk urusan menyediakan tempat membaca buku anak-anak. Seperti berkah yang diraih Pendiri TBM Lentera Pustaka sebagai "31 Wonderful People tahun 2021" dari Guardian Indoensia. Salah satu dari sosok inspiratif yang meraih penghargaan kemarin.
Â
Suarakan terus kebaikan. Niat, ikhtiar, dan doa baik. Praktik baik di mana pun adalah perbuatan yang harus diperjuangkan, bukan dirindukan atau dimimpikan.
Karena di taman bacaan, kebaikan satu-satunya adalah pengetahuan. Dan kejahatan satu-satunya adalah kebodohan. Salam literasi. #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #KampungLiterasiSukaluyu #DirektoratPMPK #ForumTBM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H