Hari-hari begini, akibat Covid-19 serba tidak menentu. Artinya, kita tidak bisa memprediksi apa yang bakal terjadi esok. Soal teman, soal tetangga atau keluarga kita sendiri dalam seminggu ke depan. Kita bisa menyaksikan sendiri. Setiap hari, ada saja yang pergi. Teman yang seminggu lalu masih menyapa, kini tiada lagi. Saudara yang kemarin masih WA, kini telah berpulang. Tidak terduga dan tiba-tiba. Mereka telah pergi, innalillahi wainna ilaihi rojiun.
Hampir sulit dipercaya. Akibat virus Bernama Covid-19 dengan segala variannya. Semua orang bingung, terpaksa di rumah. PPKM darurat diberlakukan. Protokol kesehatan sudah dilakukan, mobilitas sudah berkurang. Lalu harus apa lagi? Kini hanya doa terlantun, agar wabah pandemic Covid-19 segera berakhir. Minimal, tidak lagi merenggut nyawa teman, saudara atau keluarga kita, amiin.
Selalu ada hikmah di balik peristiwa. Apa pelajarannya?
Setidaknya, mulailah kembali untuk "menghargai waktu". Siapa pun, jangan lagi menyia-nyiakan waktu. Pergunakan waktu untuk menjaga kesehatan, waktu untuk berbuat kebaikan kepada sesama, dan waktu yang digunakan untuk hal-hal yang positif.
Bila anak-anak nakal atau rewel. Biarkanlah dan syukuri saja karena mereka masih bersama kita. Tidak perlu marah-marah. Dan beri tahu dengan kelembutan. Ajari mereka untuk menghargai waktu. Siapa tahu mereka pun akan kehilangan kita? Katakan itu apa adanya. Pasti mereka pun takut kehilangan kita. Maka, hargailah waktu yang ada.
Bila ada suami atau istri menjengkelkan atau bersikap tidak seperti yang diharapkan. Biarkanlah dan syukuri, toh mereka masih hadir dalam hidup kita. Â Jangan diajak bertengkar atau memusuhinya. Tidak penting, siapa yang salah siapa yang benar? Memang, bila sudah menang mau apa pula? Beri tahu saja, suami istri pun harus menghargai waktu selagi masih ada. Karena esok, bisa mendadak pergi. Atas sebab apapun. Sungguh, hargailah waktu kita.
Bila orang tua yang lansia bawel dan merepotkan. Biarkanlah dan syukuri saja. Tidak perlu dibentak-bentak, apalagi dimarahi. Asal mereka masih ada di samping kita, masih bisa meminta kepada anaknya tidak masalah. Sayangiilah mereka tanpa syarat. Karena usianya sudah tua dan terlalu rentan dengan sakit. Lindungi mereka dan hargai waktu bersamanya bila masih ada.
Dan bila ada teman-teman yang menjengkelkan atau kadang ngeselin. Biarkanlah dan maafkanlah mereka. Syukuri saja, mereka masih ada dan mau bertegur sapa dengan kita. Bahkan bercanda sekalipun. Karena kita tidak tahu, apakah besok atau lusa mereka masih ada? Jangan mudah tersinggung, jangan gampang sakit hati. Karena manusia itu tidak ada yang sempurna. Apalagi diri kita sendiri. Mungkin menurut mereka, kita juga mengjengkelkan. Maka hargai lagi waktu saat bersama teman-teman. Â
Jadi, hargai waktu kita yang tersisa. Selagi masih ada waktu. Dan tetaplah berbuat baik, berpikir positif. Jangan buang-buang waktu. Ketahuilah, hidup itu bukan untuk diri sendiri. Tapi juga harus bermanfaat dan berarti untuk orang lain. Agar imunitas tubuh lebih kuat. Maka hargai waktu yang kita punya, jangan lalai pada waktu. Karena waktu tidak bisa di putar-ulang.
Di luar sana, Covid-19 jelas telah mengubah semuanya. Berdampak negatif bahkan memanggil teman, saudara atau kelaurga kita seketika. Tapi di balik itu, ada hal positif yang dijadikan hikmah. Agar kita selalu mensyukuri atas waktu yang ada. Saat kita masih sehat, masih bisa berbuat yang baik. Maka kerjakanlah dan hargai waktu kita. Sekali lagi, jangan sia-siakan waktu.