Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayo Vaksin Covid-19 sebagai Ikhtiar Sehat, Stop Menebar Berita Menakutkan

1 Juli 2021   08:21 Diperbarui: 1 Juli 2021   08:33 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AYO VAKSIN COVID-19, JANGAN TAKUT

Wabah Covid-19 varian baru menelan banyak korban. Tiap hari ada saja berita duka dari saudara, kawan atau komunitas. PPKM darurat pun "terpaksa" dilakukan untuk Jawa & Bali pada 3-20 Juli 2021. Sementara di Piala EURO 2021, ribuan orang nonton bola begitu gembira dan terlihat tidak pakai masker. Kok bisa?

Bedanya, mungkin di sini vaksin Covid-19 belum seluruhnya. Tempat vaksin gratis pun dibuka di mana-mana. Tapi masih banyak yang tidak mau atau ketakutan. Sementara di luar Eropa, mungkin vaksin berlangsung sangat massal. Aktivitas warga pun berangsur pulih.

Hari-hari ini, di grup WA disebar cara penanganan Covid-19 di rumah. Cara isolasi mandiri yang benar. Dan berbagai resep untuk meningkatkan imnuitas tubuh. Tapi korban terus berjatuhan. Cerita-cerita jelek terus dibangun. Kabar duka ditunggu setiap hari. Siapa lagi, siapa lagi? Sementara pergi ke tempat vaksin Covid-19 tidak dilakukan? Alasannya takut, belum sempat. Dan entah apalagi.

Sahabat, ayo vaksin. Vaksin itu ikhtiar sehat. Bukan jaminan untuk tidak sakit. Katanya hidup sehat itu kan pilihan. Lalu, kenapa kita tidak memilih jalan untuk sehat? Sambil tetap patuhi protokes dan jaga imunitas tubuh. Apalagi manusia itu serba terbatas. Gampang capek, mudah sakit, panikan. Bahkan kadang marah-marah atau doyan ngomongin orang. Keadaan itu semua sanat rentan sakit. Lalu, kenapa masih belum mau vaksin?

Ikhtiar itu hak manusia. Tapi hasil itu hak Allah. Jangan dicampur aduk. Seperti anak yang membaca buku itu bukan untuk pintar. Sekolah juga bukan untuk jadi juara kelas. Tapi untuk menjalankan hak sebagai manusia. Asal sudah ikhtiar ditambah doa, hasil serahkan kepada Yang Maha Kuasa.

Ayo vaksin sebagai ikhtiar sehat. Stop berita menebar ketakutan. Jangan terlalu banyak prasangka terhadap vaksin. Hentikan menebar berita buruk tentang Covid-19. Ikhtiar yang baik saja, jaga pikiran dan jaga hati tetap baik. Ketahuilah, Covid-19 harus diimbangi (ukan dilawan) dengan kondisi tubuh yang sehat dan bugar. Pikiran harus tetap rileks dan gembira. Selalu dekat dengan Sang Pencipta. Agar imunitas tubuh tetap tinggi kokoh sebagai penangkal virus Covid-19. Maka vaksin-lah sebagai ikhtiar sehat. Dan siapa pun punya tanggung jawab moral untuk sehat pada dirinya sendiri, pada keluarganya. Sehingga bangsa Indonesia segera pulih dari wabah Covid-19.

Sahabat, situasi sulit pandemi Covid-19 ini harus diakhiri. Butuh ikhtiar bersama untuk segera pulih. Bukan hanya pemerintah, bukan pula tenaga media. Siapa pun mampu ikhtiar baik. Minimal rela dan ikhlas melangkahkan kaki ke tempat vaksin gratis yang tersedia. Bila mau berjuang untuk hidup ya berarti mau berjuang untuk sehat. Agar esok jangan lagi bilang. "Ya Allah, kemarin kawan saya sehat. Kenapa hari ini meninggal dunia?"

Ayo vaksin, sebagai ikhtiar sehat. Dan ketahuilah, kullu nafsin dzaiqotul maut. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Wallahu a'lam bishowab. Salam literasi. #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #LiterasiCovid19 

Silakan simak: https://tbmlenterapustaka.com/tbm-lentera-pustaka-imbau-warga-segera-vaksin-covid-19-jangan-takut-dan-ikhtar-sehat/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun