Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Unindra dan Perempuan HKTI Gelar Pengabdian Masyarakat Budidaya Lengkuas Merah

27 Juni 2021   21:42 Diperbarui: 27 Juni 2021   21:56 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bagian komitmen tridharma perguruan tinggi, Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) bekerja sama dengan Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Pelatihan Budidaya Lengkuas Merah" di Kebun Buah Jambu Ibu Nikade Astuti Tajurhalang Bogor (24/06/2021). 

Dibuka oleh Huri Suhendri, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika FMIPA Unindra, kegiatan ini sebagai upaya abdimas dosen dalam meningkatkan produktivitas budidaya lengkuas merah, di smaping cerminan kolaborasi pengetahuan antara dosen dan praktik pekerja Tim Abdimas Unindra terdiri: 1) Huri Suhendri, M.Pd., 2) Dr. Nurdeni, 3) Dr. Edward Alfin, 4) Novi Marliani, S.Hut., M.Pd., dan 5) Rita Ningsih, S.E., M.Pd.

Dalam paparannya, Dr. Nurdeni sebagai dosen UNINDRA sekaligus pengurus DPP Perempuan Tani HKTI menyajikan "Strategi Pengembangan Budidaya Tumbuhan Rempah-Rempah dalam Menunjang Ketahanan Pangan Keluarga". 

Ditegaskannya, rempah-rempah merupakan salah satu kekayaan yang menjadi kebanggaan dan khas nusantara, yang bersifat aromatik dan dapat digunakan dalam makanan dengan fungsi utama sebagai pemberi cita rasa makanan. Lebih dari itu, rempah-rempan pun dapat dijadikan bahan dasar produk-produk kecantikan dan bahan obat-obatan.

"Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, budidaya rempah-rempah bisa dioptimalkan. Caranya dengan pemanfaatan lahan yang ada di sekitar rumah sebagai bagian ketahanan pangan keluarga. Selain murah dan mudah, rempah-rempah juga dapat dikembangkan dengan media tanah yang ada langsung ditanam tanpa menggunakan polybag atau barang lainnya yang membutuhkan modal" ujarnya.

Selain itu, Dr. Edward Alfin pun menegaskan pengenalan budidaya lengkuas merah. Sebagai tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, lengkuas memiliki khasiat sebagai bumbu dapur dan obat herbal. Bibit unggulnya dapat dibudidayakan dari lengkuas yang berusia 9-10 bulan dengan masa panen 10-12 bulan. Hasilnya akan lebih baik bila menggunakan pupuk organic.

Acara yang dimoderatori Novi Marliani, S.Hut., M.Pd., di akhir acara menampilkan Rita Ningsih, S.E., M.Pd. yang menekankan proses pascapanen dari budidaya lengkuas. 

Di samping upaya pemasaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan penjualan via medsos (FB, IG), dan market place. Karena itu, dalam pemasarannya diperlukan kemampuan membuat kemasan yang lebih menarik. Agar budidaya lengkuasdapat berkembang lebih besar dan bersifat sustainable (berkelanjutan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun