Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hanya 1 dari 3 Pensiunan di Indonesia Menerima Bantuan Finansial dari Anaknya

17 Juni 2021   07:29 Diperbarui: 17 Juni 2021   07:52 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Takut punya program pensiun. Terlalu mudah menghabiskan gaji setiap bulannya tanpa mau punya program pensiun. Pekerja lupa, cepat atau lambat, masa pensiun pasti datang. Maka program pensiun diperlukan.

Atas dasar itu, jangan salahkan anak bila tidak mau atau tidak mampu membantu orang tua di masa pensiun. Sudah saatnya orang tua atau pekerja di mana pun, mulai berani mempersiapkan masa pensiunnya sendiri. 

Maka sebagai solusi, jangan remehkan masa pensiun. Mulailah sisihkan dana untuk masa pensiun yang sejahtera. Caranya bisa dimulai dengan mengikuti dan menjadi peserta DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena DPLK adalah kendaraan yang pas untuk mempersiapkan masa pensiun, bukan yang lainnya. DPLK dirancang khusus saat seorang pekerja mencapai usia pensiun. Untuk bisa memulainya pun sederhana, sisihkan Sebagian kecil dari gaji untuk program DPLK. Agar tersedia dana yang cukup di masa pensiun. 

Alangkah bijaknya, bila orang tua tidak lagi mengandalkan anak-anaknya di masa pensiun. Karena mereka pun punya kehidupan sendiri dan keluarga. Mulailah untuk tinggalkan kebiasaan buruk yang jadi sebab merana di masa pensiun. 

Kini, terserah Anda. Mau lebih baik atau tidak di masa pensiun. #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #DPLK #DanaPensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun