Jujur Pak, menulis tentang Bapak itu tidak mudah. Apalagi menulis "In Memoriam" seseorang. Tapi, karena bapak spesial, bapak istimewa, maka saya bersedia memanggil kembali kenangan yang saya ingat tentang Bapak. Dan memadukannya dengan rasa dan pikiran hati saat ini. Sekali lagi saya ingin bilang, bapak Ambo Lotang Yunus bukan hanya orang baik, Bapak yang hebat. Tapi juga seorang prajurit teladan, suami yang setia merawat istrinya yang sakit, dan pensiunan tantara yang lurus hingga akhir hayatnya. Terlepas dari salah dan khilafnya. Tapi di penghujung akhir hayatnya, beliau "pergi" dengan penuh ikhlas dan mudah sekali. Insya Allah, husnul khotimah.
 Sungguh Pak, tidak akan ada air mata terakhir untuk Bapak. Karena Bapak akan selalu ada di hati sanubari dan pikiran. Sosok yang saya kagumi, sosok yang menjadi inspirasi, dan sosok keren dengan sikap dan perilakunya di masa tua. Insya Allah, prinsip hidup Bapak akan jadi acuan kami anak-anaknya.
In memoriam bapak Ambo Lotang Yunus. Sama sekali tidak perlu penghormatan, apalagi penghargaan untuknya. Selain tulisan ini yang bisa dikenang. Maka dengan penuh ikhlas dan ketulusan, saya hanya bisa berucap, "Selamat jalan Pak, kami bangga dan bersyukur menjadi anak-anak Bapak"
Allahumma ya Allah, tancapkan di hati kami keindahan iman, kelezatan taat, kemuliaan akhlak dan wafatkanlah kami dalam keadaan khusnul khotimah. Seperti Bapak kami, Ambo Lotang Yunus, amiin. Peluk cium dari anakmu ... #InMemoriamLotangYunus #AmboLotangYunus #PensiunanTentara #SangPrajuritTeladan #SelamatJalanPakLotang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H