Sepuluh hari setelah Idul Fitri 1442 H, aktivitas di taman bacaan mulai menggeliat. Tak terkecuali TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor yang menggelar Halal Bihalal, laboratorium baca, dan menerima donasi buku pada hari ini (23/5/2021) sebagai ikhtiar meningkatkan tradisi baca anak-anak usia sekolah di tengah pendemi Covid-19.
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka dalam sambutannya saat halal bihalal menegaskan pentingnya pengakuan terhadap kekurangan diri sebagai manusia dan bersedia untuk saling memaafkan di momen idul fitri. Agar semuanya Kembali ke titik "nol" dan memulai kemvali aktivitas yang baik dan positif di masa datang, termasuk untuk membaca buku di taman bacaan.
Selain itu, TBM Lentera Pustaka pun menyediakan "jajanan kampung gratis" kepada 100 anak pembaca aktif yang hadir dalam halal bihalal. Lalu dilanjutkan dengan aktivitas belajar Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) yang diikuti 6 warga belajar sebagai upaya pemberantasan buta huruf bagi kaum ibu.Â
Dihadiri lengkap oleh para wali baca dan relawan (Susi, Ayi, Ilham, Gina, Salwa, Dilla, Zia, Zikra, Kayla), TBM Lentera Pustaka berkomitmen untuk terus memperkuat tradisi baca anak-anak secara lebih optimal pasca lebaran.
Dalam kesempatan ini, TBM Lentera Pustaka pun menerima kedatangan Dr. Ismarita (Wakil Rektor 1 STBA LIA) yang datang khusus untuk menyerahkan donasi buku dan pakaian layak pakai sebagai wujud kepedulian sosial ke taman bacaan.Â
Sebelumya, SisBudiyarso dari Bintaro Jakarta pun mengirimkan 2 boks donasi buku. Agar anak-anak TBM Lentera Pustaka lebih semangat dalam membaca buku, di samping dapat menatap masa depan secara lebih optimis.Â
Di saat yang sama hari ini, TBM Lentera Pustaka pun menerima mahasiswa IPB yang akan melakukan KKN-Tematik pada Juni-Agustus 2021 sebagai realisasi kontriusi nyata mahasiswa kepada masyarakat di kampung.
Sebagai taman bacaan resmi satu-satunya di Kec. Tamansari Kab. Bogor, TBM Lentera Pustaka saat ini memiliki 8 program yang terdiri dari: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 170 anak pembaca aktif usia sekolah, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta hurif, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) yang diikuti 11 anak balita, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 16 anak yang mendapat santunan bulanan dan beasiswa, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 7 lansia yang disantuni, 6) DONBUK (DONasi BUKu), 7) RABU (RAjin MenaBUng) sebagai bagian literasi finansial, dan 8) KOPERASI LENTERA sebagai upaya untuk mengatasi rentenir dan menjauhkan warga dari beban utang berbunga tinggi. Hal ini sekaligus menegaskan pentingnya peran taman bacaan sebagai sentra pemberdayaan masyarakat, baik aktivitas literasi maupun pemberdayaan ekonomi.Â
Dengan menerapkan prorokol kesehatan di tengah pandemic Covid-19, geliat taman bacaan harus terus ditegakkan sebagai upaya mendekatkan anak-anak dengan buku bacaan dan mengimbangi laju era digital seperti gawai yang kian menggempur keseharian anak-anak. Karena aktivitas literasi, sejatinya dijalankan untuk membangun masyarakt yang literat, yang mampu memahami realitas kehidupan secara bijak. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka #PegiatLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H