Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasca Lebaran, Inilah 4 Amalan Sederhana di Taman Bacaan

14 Mei 2021   11:16 Diperbarui: 14 Mei 2021   11:31 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung masih suasana Idul Fitri, ada baiknya mengingat kembali tentang amal. Iya tentang amal, tentang perbuatan kita, tentu bisa baik bisa buruk. Tinggal dipilih mau yang mana amalnya? Bila amal baik yang dikerjakan maka mendapat pahala. Tapi bila amal buruk, ya harus siap juga menerima balasannya. Tapi sejatinya, amal itu perbuatan yang dilakukan untuk kebaikan terhadap sesamu atau masyarakat. Untuk kemaslahatan orang banyak. Seperti berdonasi, membantu korban bencana, membantu orang jompo, anak yatim piatu.

Lalu seorang apatis bertanya, "untuk apa sih amal dibahas-bahas?"

Jawabnya gampang. Memangnya manusia ada di dunia untuk apa selain beramal. Dunia itu bukan untuk foto selfie atau biar eksis di media sosial. Dunia juga bukan tempat mengumpulkan pujian manusia. Tapi dunia itu sarana untuk beramal, untuk mengumpulkan bekal ke akhirat. Maka dunia, adalah tempat beramal. Kaum medsos aneh. Urusan makan-makan, nongkrong-nongkrong dobahas dan dipublikasikan. Kenapa urusan amal tidak boleh dibahas?      

Puasa sudah. Lebaran sudah. Apa sudah cukup? Tentu belum justru makna puasa dan lebaran itu harus tercermin di hari-hari esok. Sama saja atau menjadi lebih baik dalam beramal. Karena amal itu, sadar atau tidak sadar, merupakan realisasi dari harapan jiwa. Caranya dapat berupa ucapan, perbuatan, atau getaran hati. Amal pun sangat ditentukan oleh niatnya. Niatnya karena orang atau karena Allah SWT.

Sekadar mengingatkan, amal itu ada tiga jenis, yaitu 1) amal jariah, 2) amal ibadah, dan 3) amal saleh. Begini penjelasannya:

1. Amal jariah, yang berarti perbuatan baik yang dilakukan terus-menerus dan tanpa pamrih, perbuatan sosial yang berkelanjutan.  Maka pahala amal jariah tidak akan terputus walaupun pemberinya sudah meninggal, selama yang diamalkan masih memberikan manfaat bagi orang lain seperti: menyekolahkan anak yatim, mengajar kaum buta aksara atau menyumbang karpet di masjid.  

2. Amal ibadah, yang berarti perbuatan baik sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT. Ibadah salat, puasa, dan zakat itu wujud amal ibadah. Karena manusia itu hamba, maka harus mengabdi dan menyembah kepada sang penciptanya. Ibadah pun acuannya sesuai perintah Allah SWT dan hadist Nabi Muhammad SAW. Bukan kata orang lain.

3. Amal saleh,  yang berarti  perbuatan baik yang bersifat lahir maupun batin. Amal  yang berdampak positif  dan bermanfaat. Maka amal saleh bisa saja berupa amal jariah dan amal ibadah. Asal sungguh-sungguh dalam perbuatan baik.

Beramal tentu bisa di mana saja. Ada banyak tempat untuk beramal. Asal ikhlas dan tanpa pamrih. Nah, salah satunya di taman bacaan. Karena taman bacana adalah tempat untuk membangun kegemaran membaca anak-anak atau masyarakat. Tempat untuk membaca buku, untuk diskusi, untuk belajar bahkan untuk kegiatan amal yang bermanfaat.

 

Bisa jadi, taman bacaan adalah tempat sederhana untuk beramal. Baik amal jariah, amal ibadah maupun amal soleh. Setidaknya ada 4 amalan sederhanan yang bisa dilakukan di taman bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun