Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepenggal Kisah Berantas Buta Aksara di Kaki Gunung Salak Jadi "Ramadan Heroes" Net TV

5 Mei 2021   13:05 Diperbarui: 5 Mei 2021   13:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Geberbura TBM Lentera Pustaka

Tim Tonight Show NET TV datang dan melangkah ke Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Untuk tayangan "Ramadan Heroes" tentang kisah orang-orang berbagi kebaikan kepada sesame. Pengambilan gambar dan kisah yang akan ditayangkan NET TV ini memberi pesan bahwa "selalu ada setitik cahaya di ujung terowongan gelap untuk kaum buta aksara bila mau tetap melangkah bersama-sama".

Kaum buta aksara nyata dan ada di era digital yang canggih ini. Mereka kian tidak diperhatikan. Bila tidak mau dibilang terpinggirkan. Tidak bisa membaca, tidak bisa menulis. Bahkan, mulut dan lidahnya sulit menyebut huruf. Tangannya pun kaku diajak menulis. Maka di situ, butuh keberanian guru dan warga belajar uta aksara untuk tidak merasa takut untuk tetap melangkah ke depan. Memberantas buta aksara.

Sebut saja Abu Arniati, salah satu ibu yang berada di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor, di Kaki Gn. Salak yang hanya 70 km dari Jakarta. Dia buta huruf, tentu bukan karena tidak punya kesadaran belajar. Tapi akibat budaya dan lingkungan yang membesarkannya saat dulu. Tidak punya akses untuk diajar membaca dan menulis. Tidak bisa menulis nama sendiri, tidak bisa tanda tangan. Bahkan menariknya, dia tidak tahu kapan tanggal lahirnya? Namun punya KTP yang ber-tanggal lahir. Siapa yang membuatnya?

Ibu Arniati adalah salah satu warga belajar yang kini tergabung dalam GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBER BURA) Lentera Pustaka. Satu dari 10 ibu-ibu buta aksara yang jadi warga belajar gerakan sosial untuk memberantas buta huruf yang dipelopori oleh Syarifudin Yunus, dosen Universitas Indraprasta PGRI Jakarta dan Pendiri TBM Lentera Pustaka. Syarif, begitiu panggilannya, sekalipun tinggal di Jakarta namun setiap minggu datang untuk mengajar kaum buta aksara. Motivasinya hanya satu, ingin membantu kaum buta aksara untuk melek huruf, bisa membaca dan menulis. Dan setelah berjalan 3 tahun, kini kaum buta aksara pun sudah bisa membaca walau masih mengeja dan mampu menulis kalimat sederhana.

"Saya terpanggil untuk membuktikan kepedulian secara nyata untuk membebaskan kaum buta huruf di kampung kecil di kaki Gunung Salak Bogor ini. Mereka tidak ada yang mengajar, maka saya turun langsung untuk membantunya. Karena kepedulian harus diikuti aksi nyata. Untuk membebaskan mereka dari belenggu buta huruf, apalagi di zaman digital dan canggih seperti sekarang. Agar mereka lebih bermartabat dan berdaya di mata anak-anaknya" ujar Syarif.

Memang tidak mudah, mengajar baca-tulis kaum buta aksara. Mereka tidak punay rapir, tidak ada kenaikan kelas. Harus ada trik dan cara khusus mengajar mereka. Karena mereka rentan untuk "tidak datang lagi" dan berhenti belajar baca-tulis. Seorang guru buta aksaram hanya berdoa untuk dipinjamkan sedikit kekuatan untuk terus melangkah. Punya komitmen dan istiqomah yang sepenuh hati.

Hingga Tonight Show NET TV pun hadir dan melangkah ke kaki Gunung Salak. Melihat langsung dan memberi apresiasi atas praktik baik yang ada di GEBERBURA TBM Lentera Pustaka. Agar semangat belajar warga belajar buat aksara tetap berkobar, si guru buta aksara pun tetap konsisten.

Saksikan kisah "guru buta aksara" di kaki Gunung Salak di Tonight Show Ramadan NET TV malam ini, Rabu 5 Mei 2021 pukul 21.30 WIB. Salam literasi #GeberBura #TBMLenteraPustaka #BerantasButaAksara #GuruButaAksara #TonightShow #NetTV

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun