Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngabubu-Read Akhlak, Anak-anak TBM Lentera Pustaka Khatamkan Al Quran Setiap Minggu

18 April 2021   10:07 Diperbarui: 18 April 2021   10:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Ada banyak aktivitas taman bacaan untuk menyempurkan ibadah puasa. Salah satunya dilakukan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Selain membaca buku secara rutin, 170 anak-anak TBM Lentera Pustaka pun menggelar "Ngabubu-Read Ramadahan Ceria" dengan mengkhatamkan Al Quran 4 kali selama puasa, setiap hari Sabtu sambil berbagi takjil buka puasa.

Taman bacaan yang berdiri sejak 2017 ini, mengajak anak-anak pembaca aktif usia sekolah yang berasal dari keluarga prasejahtera dari 3 desa untuk tadarusan bersama sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa, seminggu 3 kali. Di samping membangun perilaku membaca, anak-anak TBM Lentera Pustaka pun diperkuat akhlak dan adab sebagai landasan moralitas yang penting dalam menghadapi tantangan era digital yang kian kompetitif dan materialistis.

"Bulan puasa tahun ini, TBM Lentera Pustaka menargetkan 4 kali khatam Al Quran pada setiap hari Sabtu. Inilah cara kami mengajarkan akhlak dan adab ke anak-anak. Zaman begini tidak cukup hanya cerdas atau punya pengetahuan luas. Tapi harus punya akhlak yang baik, punya hati sebagai bekal batiniah dalam hidup" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka saat khataman ke-1 (17/4) di taman bacaan.

Program "Ngabubu-Read" khataman Al Quran ini ditempuh TBM Lentera Pustaka sebagai bagian menyempurnakan ibadah puasa melalui kegiatan yang positif. Di samping menjadi "obat kerinduan" anak-anak terhadap sekolah yang sudah 1 tahun lebih belajar di rumah. Hal ini sekaligus menegaskan taman bacaan bukan hanya tempat membaca semata. Tapi juga bisa menjadi media pembentukan akhlak baik anak di tengah serbuan era digital yang kian mengancam gaya hidup instan dan tidak produktif. 

TBM Lentera Pustaka menyadari betul, anak-anak zaman now sudah "terlalu jauh" dari kitab suci sebagai pijakan hidup. Karena itu, kegiatan khataman Al Quran ini ditegakkan di taman bacaan. Karena membaca Al Quran merupakan salah satu amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, di samping untuk menggapai ridho-Nya dalam meraih cita-cita anak-anak di masa depan.

Melalui "Ngabubu-Read" khataman Al Quran, TBM Lentera Pustaka pun mengajarkan manfaat membaca Al Qur'an yang terdiri dari 1) membuka pintu kebaikan dari berbagai arah, 2) menyelamatkan hidup agar lebih baik, 3) menyempurnakan ibadah puasa, dan 4) menjaga perilaku baik dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

"Kami menganggap taman bacaan tidak cukup hanya eksis. Tapi harus ekspansi dalam menebar praktik baik melalui kegiatan positif dan kreatif yang menuntut partisipasi aktif anak-anak. Baca buku penting agar bisa survive. Tapi akhlak baik harus dibentuk agar bermanfaat untuk orang lain," tambah Syarifudin Yunus yang juga kandidat doktor taman bacaan dari Pascasarjana Unpak.

Saat hari khataman Sabtu, semua anak diberikan takjil buka puasa sebagai motivasi. Saat ini anak-anak TBM Lentera Pustaka sudah terbiasa membaca 5-10 buku per minggu. Dengan koleksi lebih dari 6.000 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad agar tidak ada lagi anak putus sekolah di sekitarnya atas sebab apapun.  Selain taman bacaan, TBM Lentera Pustaka mengelola proram 1) GEBERBURA (Gerakan BERantas BUta aksaRA), 2) KEPRA (KElas PRAsekolah), 3) YABI (Yatim BInaan), 4) JOMBI (JOMpo BInaan), 5) RABU (RAjin menaBUng), 6) Koperasi Lentera, dan 7) Donasi Buku Bacaan. 

Ke depan, TBM Lentera Pustaka berharap taman bacaan dapat lebih diperhatikan pemerintah sebagai saran alternatif pendidikan masyarakat, khususnya dalam membentuk karakter anak yang berbasis inklusi sosial. Agar mampu memahami realitas sosial yang terjadi dan mampu menyiapkan diri dalam segala keadaan yang dihadapi. Tentu, dengan modal akhlak yang baik. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #NgabubuRead #TamanBacaan

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun