Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampanye Literasi, Jadilah Baik di Taman Bacaan

24 Februari 2021   09:03 Diperbarui: 24 Februari 2021   09:14 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Tahukah kita?

Kupu-kupu itu tidak pernah merasa bahwa dirinya indah. Namun orang-orang di sekelilingnya tahu bahwa kupu-kupu itu sangat indah dan cantik. Dari ulat, berubah menjadi kepompong hingga terkoyak hidupnya lalu menjadi kupu-kupu dengan  sayap beraneka warna dan motif. Simbol perjalanan hidup yang penuh perjuangan hingga mencapai keindahan hidup.

 Begitu pula, kebaikan seseorang di mana pun. Meskipun tidak merasa dirinya baik. Namun  orang-orang yang di sekeliling tahu bahwa dirinya adalah orang baik. Karena bisa jadi, di kala tidur ada ribuan doa yang diam-diam naik ke langit untuknya. Kok bisa? 

Iya, mungkin dari si fakir miskin yang pernah dibantu. Mungkin dari anak-anak yatim yang selalu diperhatikan dan ditolong. Mungkin dari orang-orang yang pernah tertimpa kesusahan lalu diringankan bebannya. Atau dari sahabat dekat yang pernah didukung. Atau karena kebaikan lain yang pernah dibuatnya.

Taman bacaan pun adalah tempat perbuatan baik. Karena jadi tempat membaca buku bagi puluhan atau ratusan anak yan selama ini tidak punya akses buku bacaan, Atau kaum ibu yang akhirnya bisa belajar baca-tulis hingga terbebas dari buta huruf. Jadi tempat anak-anak prasekolah belajar mengenal huruf, membaca dan berhitung. Sungguh, ada kebaikan yang indah di taman bacaan.

 Maka dari itu, jangan pernah putus asa untuk berbuat baik. Menebar kebaikan nyata adalah lebih baik daripada berniat untuk baik. Dan patut diingat, kata Ali bin Abi Thalib, setiap kebaikan pasti ada gangguannya. Karena kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.

Jadi di taman bacaan, biarlah semua itu mengalir seperti air. Untuk tetap fokus melakukan kebaikan. Karen kebaikan adalah "nyawa kedua" yang akan menyelamatkan dari api neraka setelah nafas tak lagi dipinjamkan.

Berbahagialah siapa pun, karena masih bisa menebar kebaikan yang bermanfaat untuk orang lain. Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #Tamanbacaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun