Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadilah Singa Sehari, Bukan Kambing Seumur Hidup

1 Februari 2021   09:10 Diperbarui: 1 Februari 2021   09:23 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Hari ini, bisa jadi banyak orang takut bertindak. Takut melangkah dalam hal apapun. Kenapa? Karena mereka takut gagal, khawatir tidak mampu. Lalu hari-harinya, hanya bisa menonton laju orang lain. Menyesal, penuh keluh-kesah dan akhirnya merasa Tuhan tidak berpihak padanya. Hidup nestapa, merasa menjadi "korban".

Kita sering lupa. Hari esok pasti sia-sia bila hari ini kita tidak melakukan apapun. Masa depan tidak akan pernah cerah bila tidak dipersiapkan dengan baik. Maka, buatlah Langkah pertama. Lakukan lompatan. Kerjakan apapun yang baik yang bisa dilakukan. Karena sejatinya, kebaikan itu bukan dilahirkan melainkan diciptakan. Oleh siapapun, untuk siapapun. Begitulah seharusnya.

Memang benar. Masa depan dan takdir itu sesuatu yang gelap dan tidak diketahui. Tapi masa depan harus dimulai. Takdir butuh ikhtiar, Bukan diam saja dan tidak melakukan apapun. Maka katakan "Aku memang tidak tahu hari esok seperti apa. Tapi aku harus melangkah di hari ini. Karena dengan melangkah, aku jadi tahu dan bisa berhadapan dengan realitas".

Seperti di taman bacaan. Anak yang membaca buku, setidaknya sudah melangkah dan mempersiapkan masa depannya. Melalui ilmu dan pengetahuan yang dibacanya. Mereka jadi "tahu" dari yang sebelumnya "tidak tahu". Karena buku bacaan, anak-anak ada bayangan mau jadi apa? Dan hendak ke mana?

Jadi tetaplah melangkah. Berbuatlah yangbaik. Hiduplah tanpa ketakutan. Karena takut hanya kepada Tuhan. Hiduplah dengan energi positif di mana pun. Bilat ahu itu baik, apapun itu. Tetaplah bersemangat dan gigih mengerjakannya. Hadapi semua risiko dna tantangan yang menghadang. Hingga kita sampai di titik yang lebih kuat, lebih berani, dan lebih tahu kondisi yang sebenarnya.

Sekalipun menyakitkan, jangan takut gagal. Karena gagal itu memberi pelajaran akan dua hal, yaitu: 1) jadi trauma agar kita tidak mau berbuat, tidak mau melangkah atau 2) jadi lebih kuat, lebih berani untuk bertindak. Maka, kita tinggal pilih mana pelajaran yang baik?

 Literasi dan manusia literat itu bukan orang yang takut gagal, takut melangkah. Apalagi khawatir akan masa depan sambil sudah move on dari masa lalu. Tidak ada gunanya itu semuanya. Literasi adalah keberanian untuk melangkah, berani bertindak sekecil apapun seperti singa, bukan kambing. Asal spiritnya untuk kebaikan dan mengubah keadaan jadi lebih baik. Untuk diri sendiri atau untuk banyak orang.

 Maka "lebih baik jadi singa sehari daripada jadi kambing seumur hidup".  Agar esok lebih baik dari kemarin. Sekali lagi, karena kebaikan tidak dilahirkan kecuali diciptakan. Membacalah di mana pun kita berada.

Untuk apa pintar bila tidak melakukan apapun. Untuk apa sukses bila tidak manfaat untuk orang lain. Untuk apa kaya bila tidak peduli pada orang lain. Dan untuk apa baik bila hanya di mulut bukan di tindakan. Untuk apa?

Maka mengaumlah seperti singa. Tunjukkan bahwa kita bisa ... Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #KampanyeLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun