Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tunas Cendekia Edukasi Anti Penipuan di Taman Bacaan

31 Januari 2021   12:48 Diperbarui: 31 Januari 2021   12:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penipuan berkedok promo berhadiah via gawai dan media social kian marak. Maka upaya pencegahan harus dilakukan. Bertajuk "Edukasi Anti Penipuan", Taman Bacaan Lentera Pustaka bekerjasama dengan Yayasan Tunas Cendekia menggelar kampanye dan edukasi anti penipuan yang diikuti 129 anak-anak pembaca aktif taman bacaan pada Minggu (31/01/2021).

Dengan membuat 12 poster anti penupuan, anak-anak taman bacaan pun membedah kata-kata promo berhadiah berbau penipuan sebagai studi kasus. Sehingga anak-anak bisa mengenal bentuk-bentuk penipuan. Dibimbing Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka pun dijelaskan upaya pencegahan dan sikap waspada atas segala bentuk penipuan yang marak di gawai dan media sosial.

"Edukasi anti penipuan kita ajarkan di anak-anak. Agar mereka tahu dan mampu mendegahnya bila terjadi pada keluarganya. Kampanye ini didukung oleh Yayasan Insan Cendekia sebagai bentuk penyadaran akan bahaya penipuan. Poster-poster yang dibuat pun akan dipampang di kebun baca" ujar Syarifudin Yunus di sela acara hari ini di Bogor.

Selain pentingnya edukasi, Yayasan Insan Cendekia menilai pengenalan bentuk-bentuk penipuan kepada anak-anak memang harus dilakukan sejak dini. Agar nantinya anak-anak tidak jadi korban penipuan, bahkan dapayt ikut aktif mencegahnya. Karena itu, masyarakat  diimbau senantiasa waspada saat berselancar di dunia maya. Agar tidak terjebak pada praktik penipuan yang ada, termasuk melalui hacker. 

 "Yayasan Tunas Cendekia berkomitmen untuk mengikis segala bentuk penipuan yang ada di masyarakat, utamanya di gawai dan media sosial. Kami pilih TBM Lentera Pustaka untuk lakukan edukasi kepada anak-anak sejak dini. Agar mereka paham tentang penipuan dan ikut aktif mencegah hingga ke akar-akarnya. Kampanye anti penipuan melalui taman bacaan ini sesuatuyang baru, maka kami komitmen mendukungnya secara regular" tambah Yudhis Juwono, Pengurus Yayasan Tunas Cendekia.

Edukasi anti penipuan di TBM Lentera Pustaka, rencananya akan dilakukan setiap bulan sekali. Sebagai tindakan preventif terhadap segala bentuk penipuan di masyarakat. Melalui poster-poster yang dibuat anak-anak taman bacaan, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya penipuan. Maka, pengguna dunia maya harus lebih hati-hati menyikapi penipuan undian berhadiah. Agar tidak terburu-buru memenuhi permintaan penipu.dengan berbagai modus. 

 Di era digital seperti sekarang, kampanye anti penipuan harus dilakukan secara intensif dan melibatkan banyak pihak termasuk taman bacaan. Agar masyarakat awam lebih paham tentang praktik penipuan dialaminya. Hal ini sejalan dengan misi TBM Lentera Pustaka untuk menegakkan tradisi baca dan udaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor.

Kolaborasi TBM Lentera Pustaka dan Yayasan Tunas Cendekia pun menjadi cerminan pentimgnya sinergi dalam mencegah maraknya penipuan yang terjadi di masyarakat. Hacker di media social, hoaks, bahkan informasi yang tidak jelas haru mampu dikenali. Agar siapapun tidak jadi korban penipuan. Ke depan, kampanye anti penipuan perlu dilakukan secara lebih massif di berbagai tempat di Indonesia dan melibatkan banyak organisasi.

Agar lambat-laun, penipuan berupa promo berhadiah dan sejenisnya dapat diantisipasi masyarakat. Lebih literat terhadap segala bentuk penipuan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #YayasanTunasCendekia #TamanBacaan #KampanyeAntiPenipuan

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun