Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Sikap Lebih Penting daripada Fakta

27 Januari 2021   22:55 Diperbarui: 27 Januari 2021   23:00 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tembus 1 juta sudah, angka kasus Covid-19 di Indonesia hari ini. Mungkin ke depan akan terus bertambah. PPKM Jawa Bali pun diperpanjang hingga 8 Feb 2021. Vaksinasi pun baru dimulai. Ehh tiba-tiba, ada lagi siswi SMK yang dipaksa berjilbab di sekolah. Gempa bumi pun melanda, hingga gunung-gunung. Itu semua fakta; sesuatu yang terjadi. Kasat mata bisa dilihat siapapun.

Jadi, apapun yang terjadi hari ini. Adalah fakta, sebuah kenyataan. Fakta itu tidak bisa dibantah. Walau siapapun boleh saja memperdebatkannya. Tapi sayang, hari ini kian banyak orang yang terbuai oleh fakta. Tanpa tahu harus bersikap apa? Alhasil, terpaku pada fakta. Lalu, mempersoalkan "kenapa ini terjadi" atau "kenapa bisa terjadi?". Jawabnya bisa jadi, karena tidak punya sikap.

Maka, sikap lebih penting daripada fakta.

Karena apapun yang terjadi, itu semua fakta. Tinggal gimana menyikapinya, mau seperti apa? Bila faktanya angka kasus Covid-19 meningkat terus. Harusnya kita bersikap untuk disiplin dalam protocol Kesehatan. Pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak. Sikap itu lebih penting daripada fakta. Karena sejatinya, hanya10% hidup itu tergantung pada fakta. Tapi 90% sangat tergantung pada sikap. Cara kita menyikapi apa yang terjadi.

Apapun yang terjadi, akhirnya berujung pada sikap.

Iya semua tergantung sikap. Sikaplah yang menjadikan esok lebih baik atau lebih buruk. Sikap pula yang bikin Covid-19 akan makin bertamabh atau berkurang. Sikap itu ibarat kaca mata. Terasa GELAP bila pakai kaca mata HITAM. Terasa TERANG bila pakai kaca mata JERNIH. Jadi terserah sikap kita.  Di balik fakta, mau makin gelap atau mengubahnya jadi terang? Bersikap untuk sehat atau sakit? Atau mau berpikir negatif atau positif. Itulah sikap.

Sikap itu lebih penting daripada fakta.

Sikap pun lebih hebat daripada pangkat dan jabatan. Sikap pula yang menentukan uang mau jadi apa dan apa manfaatnya? Pendidikan tinggi, pengalaman hebat bahkan perasaan benar sendiri pun tidak lebih penting daripada sikap. Dan sikap jauh lebih penting daripada apa yang orang lain katakana.

Maka bersikaplah atas semua fakta. Bersikap dalam segala keadaan. Suka atau tidak, harus atas dasar sikap. Karena sikap itu cara kita berpendirian. Cara mempertahankan prinsip hidup. Agar tetap mampu berdiri tegak di tengah hiruk pikuk fakta yang terjadi.

Seperti membangun taman bacaan pun butuh sikap. Karena sifatnya sosial, justru taman bacaan harus dikelola dengan sikap penuh komitmen dan konsisten. Bila tidak, maka terlalu banyak rasa frustasi, keluh-kesah, hingga akhirnya "mati suri". Nama taman bacaannya ada. Tapi aktivitasnya tiada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun