Di masa pandemi Covid-19. Upaya memperkuat karakter siswa sangat diperlukan, di samping memberi ruang kreativitas untuk kegiatan literasi sekolah. Spirit itulah yang mendasari SMAN 28 Jakarta hari ini menggelar workshop "Menulis itu Mudah untuk Literasi Sekolah" via zoom conference (24/11/2020). Diikuti 90 siswa, workshop ini menghadirkan 2 narasumber yaitu 1) Syarifudin Yunus, Penulis dan Dosen Unindra yang melatih penulisan/literasi dan 2) M. Shalehuddin Al Ayubi, S.I.Kom, M.Hum yang melatih Editing Video.
Dibuka oleh Drs. Umaryadi, M.M., Kepala Sekolah SMAN 28 Jakarta, workshop ini dilakukan untuk "mengobati" kerinduan kepada sekolah. Di samping untuk mengasah kreativitas siswa dalam bidang penulisan dan editing video. Selain siswa SMAN 28 Jakarta, workshop ini juga diikuti SMA imbas seperti SMAN 60 Jakarta, SMAN 55 Jakarta, SMA Suluh, dan SMA Fatahillah. Kegiatan ini juga jadi bukti komutmen SMAN 28 Jakarta dalam menggerakkan aktivitas literasi sekolah sekalipun di tengah pembelejaran jarak jauh (PJJ) sata wabah Covid-19.
"Di masa pandemi Covid-19 ini, geliat literasi sekolah harus terus dihidupkan. Maka workshop SMAN 28 Jakarta ini digelar sebagai wujud kepedulian sekolah kepada siswa untuk merangsang kreativitas saat belajar dari rumah. Di sampung menjadikan kegiatan literasi sekolah sebagai upaya penguatan karakter siswa" ujar Drs. Umaryadi, M.M., saat membuka workshop secara virtual, didampingi Maryono, Wakasek bidang Kesiswaan SMAN 28 Jakarta.
Workshop ini menjadi bagian untuk meningkatkan aktivitas literasi sekolah dan memacu talenta menulis siswa. Untuk itu, setiap siswa dibimbing langsung oleh Syarifudin Yunus untuk menulis secara praktis. Karena menulis, hakikatnya adalah perbuatan bukan pelajaran. Menulis pun harus dibiasakan di kalangan siswa SMA. Sebagai upaya untuk menghindari hoaks dan berita bohong.
Melalui workshop "menulis itu mudah", siswa SMAN 28 Jakarta diberi tips menulis dengan mudah yang bersumber dari 1) pengetahuan, 2) pengalaman, dan 3) perasaan. Maka Langkah praktis menulis harus didasari pada 5 prinsip, yaitu 1) menulis dari sekarang, 2) menulis yang banyak, 3) menulis sebagai kebiasaan, 4) menulis dengan tujuan, dan 5) nenulis hingga tuntas.
Alhasil, setiap siswa dalam workshop ini mampu membuat 1 tulisan yang siap dipublikasi di medias social. Proses praktis menulis secara sederhana, membuat 1 tulisan yang berisi 3 paragraf dalam waktu 10 menit. Sungguh, kegiatan literasi sekolah sebagai penguatan karakter siswa memang perlu dilakukan secara lebih intensif dan massif.
"Luar biasa, workshop ini jadi buktis siswa SMA punya talenta dalam menulis. Workshop menulis dan literasi SMAN 28 Jakarta patut diapresiasi. Karena siswa diberi ruang untuk berkerasi melalui tulisan. Jelas, menulis bukan pelajaran atau teori. Tapi perilaku" ujar Syarifudin Yunus saat memberi materi workhop secara online.
Tips menulis lainnya disajikan kepada siswa SMA dalam workshop ini antara lain proses menulis yang perlu memenuhi tahapan 1) pelahiran ide, 2) pengembangan ide, 3) penulisan ide, dan 4) penyempurnaan ide. Sehingga akhirnya, setiap siswa dapat mengekspresikan ide dna pikirannya secara tertulis.
Hingga akhirnya setiap siswa memahami. Bahwa menulis dan literasi menjadi aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar di sekolah. Maka ekspresikan imajinasimu melalui tulisan ... Salam literasi #SMAN28Jakarta #PenulisanLiterasiSiswa #GerakanLiterasiSekolah