Universitas Pakuan (Unpak) Bogor optimis kampus dan dunia pendidikan segera bangkit pasca Covid-19. Spirit itu ditegaskan pada Wisuda Gelombang IV Universitas Pakuan Tahun 2020 secara daring dan luring (24/11/2020). Dipimpin Rektor Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd, Unpak mewisuda 731 lulusan, yang terdiri dari: 10 Doktor S3, 50 Magister S2, dan 671 Sarjana S1 dari Pascasarjana, Vokasi, FH, FE, FMIPA, FISIB, FKIP, dan FT. Â
"Selama 40 tahun, Unpak telah mengabdi kepada bangsa Indonesia untuk membangun SDM yang unggul, mandiri dan berkarakter. Maka Unpak optimis kampus dan dunia Pendidikan segera bangkit dari tantangan pasca Covid-19 dan era revolusi industri 4.0" ujar Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd, Rektor Unpak dalam sambutannya.Â
Tampil sebagai wisudawati terbaik Unpak, Vicihayu Dyah Mulyaningrum dari S2 Administrasi Pendidikan dengan predikat Summa Cum Laude IPK 4.0. Wanita berusia 28 tahun nan cantik ini berhak meraih predikat wisudawati terbaik atas ketekunan selama kuliah dan prestasi akademik yang diperolehnya. Sebagai refleksi kelulusan ini pula, Vici menegaskan pentingnya  mengimplementasikan visi dan misi ke depan sebagai tanggung jawab keilmuan kepada masyarakat.
Sebagai wisudawati terbaik, Vici begitu panggilannya, menyatakan momen wisuda semoga dapat menjadi tiap wisudawan berbuatlebih baik dalam kehidupan nyata. Menjadi alumni yang eksklusif, yaitu bertindak sebagai individu yang terdidik, santun dan mampu memberikan kebermanfaatan kepada sesama seperti visi Univeristas Pakuan yang unggul, mandiri, dan berkarakter. Karena di luar sana, banyak orang yang pintar tetapi tidak memiliki karakter dan integritas yang patut diteladani.
"Terima kasih Unpak dan saya bersyukur sekali karena bisa lulus dengan hasil yang memuaskan. Bahagia bisa membuat orang tua bangga. Wisuda ini bukanlah akhir dari perjuangan saya. Namun awal untuk mengabdi kepada masyarakat, nagsa dan negara" ucap Vici yang sehari-harinya bertugas sebagai ASN di lembaga negara saat memberi sambutan.
Wanita yang bekerja mengurusi dan mengajar diklat ini pun menutup pidatonya dengan kutipan "gelar tak akan pernah kelar". Bahwa tidka penting seberapa tinggi gelar kita. Tapi yang terpenting adalah gelar itu harus bermanfaat untuk orang lain. Karena orang yang terbaik di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya.
Maka bagi setiap lulusan perguruan tinggi, harusnya bukan mengejar pengakuan atas gelarnya. Tapi fokuslah untuk berbuat kebaikan dan memberi manfaat. Seperti akhirya kata lagu ""malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya".
Sejatinya, wisudawan ke depan adalah melayani bukan dilayani. "Jika Anda ingin memimpin di level lebih tinggi,, maka bersedialah melayani orang yang paling  rendah sekalkpun" tukas Vici dengan bangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H