Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pegiat Literasi Melayani di Saat Sepi

18 November 2020   05:52 Diperbarui: 18 November 2020   05:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Banyak orang menghindari sepi. Mereka hampir lupa. Justru sepi jadi tempat berteduh. Untuk menata diri, lalu bertekad untuk lebih melayani. Menebar manfaat yang lebih besar lagi. Sebutlah, melayani di saat sepi.

Mengapa melayani di saat sepi?

Sepi itu proses sekaligus perjalanan. Karena hari ini, justru banyak orang ingin tampil kala ramai. Agar eksis, agar bisa diketahui banyak orang. Bisa jadi, fisik mereka ada di tempat ramai tapi justru hatinya sepi. Sementara melayani di saat sepi. Adalah sebuah komitmen. Untuk tetap berbuat, entah saat sepi atau ramai. 

Seperti yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Pegiay literasi harus berani melayani di saat sepi. Di luar jam baca saat anak-anak ramai, ada tradisi "bekerja di belakang layar"; mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan demi kelancaran taman bacaan. Menata buku, merapihkan, hingga mengjitung jumlah koleksi buku yang ada. Demivtegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak kampung.

Karena di taman bacaan. Anak-anak pembaca aktif adalah raja. Planggan itu raja, begitu kata banyak orang. Melayani pelanggan hingga puas, sudah pasti tak terbantahkan. Itu kuncinya customer service, begitu kata orang-orang profesional. Maka anak-anak yang rajin membaca adalah raja bagi taman bacaan.

Tapi sayang, banyak orang hari ini hanya mau kerja ketika ramai. Demi eksistensi demi status sosial. Tapi di kala sepi, mereka hanya merintih dalam duka.

Di TBM Lentera Pustaka, yang kini jadi tempat membaca 70 anak-anak kampung yang terancam putus sekolah dan 11 ibu-ibu buta aksara. Di saat sepi, justru digunakan tuk inventarisasi koleksi buku yang jumlahnya 4.000-an plus mencatat donasi "buku baru" dari orang-orang baik yang dititipkan ke TBM Lentera Pustaka. MELAYANI DI SAAT SEPI, begitulah yang saya lakukan di TBM yang saya rintis di Kaki Gunung Salak Bogor sejak 2017 lalu.

Ada pelajaran dari TBM Lentera Pustaka ini.
Untuk lakukan saja pekerjaanmu dengan hati untuk melayani. Di saat sepi sekalipun. Dan jangan pernah merasa rugi untuk melayani orang lain; melayani orang banyak. Kerjakan saja dengan tulus. Dan rasakan hasilnya nanti.

Melayani di saat sepi itu memang sudah langka. Mungkin, karena tidak ada balasannya. Gak dapat apa-apanya. Kita sering lupa, bahwa balasan terbaik itu datangnya dari Allah SWT. Bukan dati manusia atau orang lain. Berbuat baik  bertindak baik. Layani siapapun sekalipun di saat sepi. Selebihnya, biarkan Allah SWT yang akan "bekerja" untuk kita.

Maka, jangan pernah berhenti berbuat baik dan melayani orang lain. Sekalipun di saat sepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun