Sebagai wujud nyata aksi kepedulian di masa Covid-19, ILUNI 30 (Ikatan Alumni SMAN 30 Jakarta) hari ini (7/11/20) berkunjung ke TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Selain berdiskusi ringan, ILUNI 30 pun menyerahkan donasi puluhan buku bacaan, seratus masker, dan pampers untuk kaum lansia. Â Hal ini sekaligus bukti kepedulian alumni SMAN 30 Jakarta terhadap gerakan literasi dan aktivitas taman bacan di Indonesia.
ILNI 30 yang diwakili Ina (Iluni 89), Yennie (Iluni 90), Hidayatullah (iluni 97), Ihsan (Iluni 01), dan Hafiz (Iluni 08) diterima lasngung oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka yang sekaligus Iluni 89. Sadar sebagai organisasi, ILUNI 30 bertekad menempatkan kepedulian kepada sesama di depan. Agar dapat memberi kontribusi nyata kepada masyarakat, sesama alumni, dan almamater. Sehingga kepedulian bukan hanya narasi atau diskusi namun aksi.
"Kami atas nama ILUNI 30 berkunjung untuk mendukung aktivitas alumni SMAN 30 Jakarta yang mengabdi kepada masyarakat. Apalagi terkait gerakan literasi dan membentuk tradisi baca anak yang kian langka di zaman sekarang. Kami senang bisa bertatap muka dengan anak-anak taman bacaan" ujar Ina dan Yennie di sela obrolan di TBM Lentera Pustaka.
Kunjungan ILUNI 30 ini pun menjadi momentum pentingnya organisais alumni di manapaun untuk mengkampanyekan gerakan peduli sosial. Tentang apa yang bisa diperbuat kepada masyarakat secara nyata, di samping terus memperkuat kekompakan di kalangan alumni untuk bisa terjun langsung ke lapangan.
Bukan hanya " di atas kertas atau di balik meja organisasi" semata. Karena memang seharusnya, setiap individu alumni SMAN 30 Jakarta punya rasa peduli terhadap sesama. Sehingga bisa menjadi bagian dari solusi masalah sosial, di samping terus melanggengkan kebersamaan.
"Atas nama TBM Lentera Pustaka, saya sebagai alumni SMAN 30 Jakarta Angkatan 1989 sangat berterima kasih atas kunjungan dan kepedulian teman-teman. Aksi nyata sosial seperti ini patut menjadi contoh konkret komunitas alumni. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi di daerah yang membutuhkan. Maka saatnya ILUNI 30 terus bergerak" kata Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka yang sekaligus kandidat Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor.
ILUNI 30 sebagai salah satu SMA jempolan di Jakarta, Sudah saatnya merapatkan barisan. Agar bisa berkontribusi lebih nyata kepada masyarakat, alumni dan sekolah sebagai almamater. Tidak ada kata yang pas selain "jadikan misi untuk eksekusi". Agar ILUNI 30 dapat berperan nyata dalam mengangkat citra dan reputasi SMAN 30 Jakarta, di samping berkontribusi terhadap almamater. Karena itu, dibutuhkan sinergi dan kekompakan dalam membangun organisasi alumni. ILUNI 30, dari kita oleh kita dan untuk kita.
Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak merupakan taman bacaan masyarakat (TBM) swadaya yang didirikan oleh Syarifudin Yunus (Iluni 89) yang berprofesi sebagai seorang dosen, konsultan dan edukator dana pensiun. Terletak di kaki Gunung Salak Bogor, TBM Lentera Pustaka berdiri sejak tahun 2017 dan kini menjadi tempat membaca 70-an anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan di wilayahnya.
Secara rutin mereka membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan kini telah terbiasa membaca buku 5-8 buku per minggu. Dari sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan sama sekali. Dengan koleksi lebih dari 3.800 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad menegakkan tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak agar tidak tergerus oleh nafsu era digital yang kadang menyesatkan.
Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memeiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf, di samping membina 12 anak yatim sebagai binaan agar tetap lanjut sekolah walaupun bapaknya sudah tidak ada.