Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Omnibus Law, Belum Bisa Membangun Sudah Praktik Merusak

12 Oktober 2020   12:47 Diperbarui: 12 Oktober 2020   13:20 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun bilang, kok bisa? Kenapa kita mau diprovokasi? Kenapa pula kita termakan hoaks, kenapa kita mau ditunggangi? Katanya kita sekolah tinggi. Ya kalau wakil rakyatnya bodoh, itu siapa yang pilih. Kenapa jadi melebar ke mana-mana? Kan soalnya cuma omnibus law, terus kenapa halte bus yang dibakar? Kenapa sih kita begitu?

Mereka itu mungkin orang-orang pintar. Mereka bisa jadi orang cerdas yang tahu betul cara mengelola negara. Bahkan mereka terlalu canggih dalam memahami arti sebuah perjuangan. Atas nama rakyat, atas nama keadilan. 

Tapi sayang, mereka mungkin belum tahu banyak tentang akhlak dan adab. Lupa tentang budi pekerti, lupa tentang perilaku baik. Maka, lebih suka merusak daripada membangun.

Entahlah, apa lagi yang harus kita perbuat?

Bila belum belajar membangun. Tapi sudah praktik merusak. Hingga tidak tahu lagi cara menyalurkan aspirasi yang baik dan benar. Semuanya salah orang lain. Sementara kita tidak pernah salah. Buah dari pendidikan yang basisnya ke otak, bukan ke hati.

Semoga kita tidak lupa.  Bahwa ilmu yang tinggi, pendidikan mentereng. Atau perjuangan yang militan sama sekali tidak berguna tanpa diimbangi akhlak yang baik.

Jadi, janganlah tinggalkan akhlak sekalipun ilmu kita tinggi. Otak kita boleh benar. Tapi otak orang lain juga belum tentu salah. Jangan merusak bila tidak mau membangun. 

Ini bukti, memang ada soal dengan budaya literasi kita.... #OmnibusLaw #UUCiptaKerja #BudayaLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun