Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berdayakan Masyarakat, Yayasan Semar Sakti Sejahtera Wujudkan Sinergi dengan Desa Langseb

2 Agustus 2020   14:57 Diperbarui: 2 Agustus 2020   14:53 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berwisata sudah jadi gaya hidup. Apalagi bagi kalangan pengguna media sosial. Hanya saja, berwisata dengan nuansa pendidikan dan religi masih harus terus dikembangkan di Indonesia. Agar wisata tidak hanya kesenangan semata. Tapi bisa memberikan nilai-nilai yang melekat pada wisatawan. Termasuk menjadi pengalaman batin yang berharga.

Sebagai bagian ikhtiar untuk meng-eksplorasi dan merintis wisata Islami yang barbasis alam dan kearifan lokal itulah, Yayasan Semar Sakti Sejahtra (YSSS) yang berdomisili di Desa Langseb Kec. Lebakwangi Kab. Kuningan melakukan diskusi program pemberdayaan masyarakat. 

Bertempat di SMK Cendikia Utama, diskusi informal dihadiri oleh Djmahuri (Kepala Desa Langseb), Dean Olivia (Kepsek SMK Cendikia Utama), Prof. Dr. H. Suherman Saji (Ketua YSSS) dan Abd Wahab SH (Pengurus YSSS) serta para tokoh masyarakat dan guru dalam suasana santai dan sambil "nyate bareng".

Upaya pemberdayaan masyarakat di era revolusi industri 4.0 memang membutuhkan sinergi. Maka dalam diskusi ini, YSSS mensinergikan programnya dengan Kepala Desa Langseb, baik yang bersifat mercusuar maupun fundamental. Program mercusuar yang dibahas antara lain: membuat tempat wisata Islami dan back to natural cultur agar bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata bagi anak-anak usia PAUD, TK/RA, dan SD. Selain untuk mendekatkan anak-anak dengan kultur alam, wisata ini nantinya dapat menjadi sarana menanamkan nilai-nilai agama, pendidikan dan kearifan lokal, khususnya tradisi budaya yang diajarkan nenek moyang Jawa Barat.

Selain itu, para inohong YSSS beserta Kepala Desa dan BPD bertekad untuk menggagas pendirian balai kesehatan desa/puskesmas untuk mewujudkan masyarakat yang sehat. Sementara untuk program fundamental yang dibahas pun berkaitan dengan program jalan lingkungan pesawahan yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya para petani dalam waktu dekat, penyelesaian pembangunan Masjid Baitul Ilmi yang berada di lingkungan SMK Cendikia Utama dan revitalisasi persawahan.

Sinergi antara YSSS dan Kepala Desa Langseb menjadi cermin pentingnya kolaborasi dalam merealisasikan program pemberdayaan masyarakat. Apalagi untuk wilayah yang ada di pedesaan atau perkampungan. Hanya sinergi yang dapat menjadikan masyarakat desa lebih berdaya. 

Agar tercipta program pembangunan yang berlandaskan potensi desa yang ada secara alamiah. Karena sejatinya, program pemberdayaan masyarakat akhirnya akan bermuara pada pengembangan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisasikan potensi yang dimiliki masyarakat. Maj uterus masyarakat Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun