Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Kaum Milenial Sering Bokek dan Terancam Bangkrut Hari Tuanya?

15 Juli 2020   09:34 Diperbarui: 15 Juli 2020   09:31 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaum milenial sering bokek (Sumber: Pribadi)

Maka mau tidak mau, kaum milenial perlu sadar. Bahwa gaya hidup dan pengeluaran yang tidak penting jadi sebab biaya hidup mahal. Tidak punya tabungan dan perencanaan jangka panjang pun berantakan. Maka kini saatnya, kaum milenial harus mulai melek cara mengelola uang dan melek dana pensiun. Edukasi keuangan dan dana pensiun sangat penting bagi kaum milenial di Indonesia.

Hari tua atau masa pensiun pasti tiba. Maka siapapun harus mempersiapkannya.

Jangan hanya kerja, kerja dan gaya hidup. Tapi mulailah untuk berani menyisihkan sebagian gaji untuk masa pensiun. Satu hal penting yang harus diingatkan kepada kaum milenial. Yaitu hindari gaya hidup boros agar tidak bokek dan tidak bangkrut di hari tua. Menabung untuk masa pensiun itu bukan untuk kaya. Tapi untuk memenuhi kebutuhan dan memelihara gaya hidup yang cukup.

Hai milenial, sadarilah sekarang. Jangan sampai bokek dan bangkrut di hari tua. Maka mendingan telat daripada boros... tabik #YukSiapkanPensiun #EdukasiPensiun #PensionForMilenial

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun